PENGARUH CARA PENGERINGAN TERHADAP RENDEMEN HASIL SOXHLETASI RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata, Roxb)
Abstract: Temu kunci merupakan
tanaman sejenis rempah-rempah yang rimpangnya dipakai sebagai bumbu dalam
masakan Asia Tenggara. Tumbuhan ini dapat ditemukan di hutan lebat hingga
ketinggian 1000m. Penyebaran dari Yunnan ke selatan hingga Indonesia dan ke
barat hingga India dan Sri Lanka, dibudidayakan di Indonesia dan Cina. Bentuk
temu kunci agak berbeda dengan temu-temuan yang lain karena tumbuhnya yang
vertikal ke bawah.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasi Politeknik Harapan Bersama
Tegal, mengenai pengaruh cara pengeringan terhadap rendemen hasil soxhletasi
rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata,Roxb). Temu kunci dikeringkan dengan tiga cara pengeringan yaitu
dengan cara sinar matahari langsung, dengan cara diangin-anginkan, dan dengan
cara dioven. Pengambilan ekstrak dilakukan dengan metode soxhletasi menggunakan
pelarut etanol 96%.
Berdasarkan penelitian diperoleh rendemen hasil soxhletasi sebesar 27,33
% untuk simplisia dengan cara pengeringan sinar matahari langsung, 15,44 %
untuk simplisia dengan cara pengeringan diangin-anginkan dan 7,63 % untuk
simplisia dengan cara pengeringan dioven. Jadi hasi yang paling baik di peroleh
dari pengeringan sinar matahari langsung.
Kata kunci: Temu kunci
(Boesenbergia pandurata,Roxb), Cara Pengeringan, Soxhletasi, Rendemen Hasil Soxhletasi
Penulis: Siti Aminah
Kode Jurnal: jpfarmasidd130382
