EVALUASI DISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI


Abstract: Manajemen obat yang baik merupakan salah satu aspek yang berpengaruh pada pelayanan kefarmasian. Tahap distribusi merupakan tahapan dari siklus manajemen obat yang sangat penting dan kompleks, sedangkan penggunaan obat merupakan tahap yang penting dan menjadi orientasi utama dalam pelayanan kefarmasian. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengevaluasi pengelolaan obat tahap distribusi dan penggunaan pada pasien rawat jalan. Rancangan penelitian deskriptif observasional, data diambil secara retrospektif dan concurrent. Data berupa kualitatif dan kuantitatif disertai wawancara dengan pihak terkait. Pengambilan data selama bulan Februari – Maret 2014. Seluruh tahap pengelolaan obat diukur efisiensinya dengan menggunakan indikator WHO, Pudjaningsih, dan Depkes RI kemudian dibandingkan dengan nilai terbaik hasil penelitian terpilih. Hasil evaluasi tahap distribusi adalah kecocokan jumlah obat dengan kartu stok 99,33%, sistem penyimpanan obat secara First In First Out dan First Expired First Out, persentase stok mati 3,33%, kecepatan pelayanan resep yaitu 7 menit untuk sediaan jadi, untuk sediaan racik kurang dari 20 menit, jumlah obat yang diserahkan 100%, keterjaringan resep 100%, tidak adanya kesalahan pemberian obat 100%. Tahap penggunaan menunjukan hasil jumlah item obat perlembar resep 2,2 item, peresepan antibiotik 10,57%, peresepan obat generik 70,18%, peresepan injeksi 1,48%, kesesuaian dengan formularium 95,76%, obat yang dilabeli benar 100%, pasien faham cara penggunaan 100%. Kesimpulannya belum semua indikator dalam tahap distribusi dan penggunaan efisien.
Kata kunci: distribusi, penggunaan, rawat jalan
Penulis: Heru Sasongko
Kode Jurnal: jpfarmasidd140590

Artikel Terkait :