ANALISIS KINERJA INSTALASI FARMASI RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD


Abstract: Instalasi Farmasi RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang belum pernah melakukan suatu pengukuran kinerja sehingga belum diketahui sejauh mana keberhasilan pengelolaan tangible dan intangible assets dalam mencapai visi dan tujuan organisasi.
Selain itu, pengukuran kinerja juga diperlukan dalam mendukung proses akreditasi rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja Instalasi Farmasi RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dengan pendekatan balanced scorecard (BSC) melalui 4 perspektif yaitu pembelajaran dan pertumbuhan, proses bisnis internal, pelanggan, dan keuangan. Penelitian merupakan penelitian non eksperimental dengan analisis secara deskriptif  analitik. Data diperoleh secara prospektif dan retrospektif. Data kualitatif diperoleh melalui kuesioner dan wawancara mendalam dengan Kepala Instalasi Farmasi RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang pada tahun 2011 dan 2012. Data kuantitatif diperoleh melalui observasi langsung, survei terhadap resep, dan laporan keuangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada human capital belum mampu melakukan inovasi dalam mendukung  pekerjaannya, budaya organisasi sudah sangat baik di IFRS, dan teknologi informasi belum beroperasi dengan baik. Kinerja perspektif proses bisnis internal pada rata-rata dispensing time untuk resep racikan19,34 menit dan resep non racikan 6,7 menit, kadang–kadang masih ada kegiatan yang dapat memungkinkan terjadinya medication error, rata–rata tingkat ketersediaan obat 93,7%, Standard Operating Procedure (SOP) sudah dibuat sesuai dengan standar 5 dan 6 akreditasi rumah sakit. Kinerja perspektif pelanggan menunjukkan bahwa pasien belum puas dengan layanan terutama pada dimensi tangible (-0,680) dan emphati (-0,366). Tingkat keterjaringan pasien sebesar 95% dan tingkat pertumbuhan pelanggan -1% tiap bulannya. Kinerja perspektif keuangan menunjukkan Inventory Turnover Ratio (ITOR) 7,7 kali per tahun pada 2011 dan 6 kali per tahun pada 2012, selisih antara Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dengan realisasi sebesar 2,43% pada tahun 2011 dan 6,50% pada tahun 2012.
Kata kunci: analisis kinerja, balanced scorecard, instalasi farmasi rumah sakit
Penulis: Ika Ratna Hidayati
Kode Jurnal: jpfarmasidd130445

Artikel Terkait :