KAJIAN STRATEGI SISTEM DISTRIBUSI OBAT RAWAT INAP DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO


ABSTRAK: Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit, menyebutkan bahwa Pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah satu-satunya divisi rumah sakit yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan dan pengendalian seluruh sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lain yang beredar dan digunakan di rumah sakit. Untuk itu IFRS perlu membuat strategi-strategi yang tepat yang dimulai dengan melakukan analisis lingkungan baik internal maupun eksternal yang dikenal dengan analisis SWOT untuk dapat membuat formulasi strategi yang dapat diimplementasikan dalam pelayanan di IFRS.
Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data primer dan sekunder mengenai IFRS serta pengamatan langsung di lapangan yang dilakukan oleh peneliti. Dari penelitian yang dilakukan, dapat ditetapkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada Sistem Distribusi Obat Rawat Inap, yang selanjutnya dilakukan penentuan strategi alternatif yang akan diterapkan dengan menggunakan analisis SWOT dan matrik QSP.
Hasil penelitian menunjukkan hasil perhitungan matrik evaluasi internal, nilai kekuatan Sistem Distribusi Obat Rawat Inap di IFRS lebih besar dari pada nilai kelemahan sebesar 0,32. Hasil matrik evaluasi faktor eksternal juga nilai peluang yang lebih besar dari pada nilai ancaman sebesar 0,06. Dengan demikian Sistem Distribusi Obat Rawat Inap RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo berada pada kuadran 1 yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Pemilihan strategi menggunakan matrik QSP menunjukkan perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sebesar 7,01; melakukan program kerja visite pasien langsung ke bangsal-bangsal sebesar 7,43; meningkatkan pelayanan untuk dapat bersaing dengan apotek dan rumah sakit lain sebesar 7,28; dan menerapkan sistem distribusi UDD sebesar 7,66.
Kata Kunci: Analisis SWOT, Sistem Distribusi Obat Rawat Inap
Penulis: Niluh Puspita Dewi, Gunawan Pamudji, Aris Widiastuti
Kode Jurnal: jpfarmasidd120359

Artikel Terkait :