HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PEDICULOSIS CAPITIS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI KLOPOSAWIT, TURI,SLEMAN, YOGYAKARTA


ABSTRAK: Prevalensi dan insidensi Pediculosis capitis pada anak-anak cukup tinggi di berbagai negara di dunia. Pediculosis capitis biasanya menyerang pada anak-anak usia 5 – 13 tahun. Di Yogyakarta tahun 2011 angka prevalensi infestasi Pediculosis capitis sebesar 19,6 % pada siswa Sekolah Dasar (SD) di daerah pedesaan dan 12,3 % pada siswa Sekolah Dasar di daerah perkotaan. Angka kejadian yang ada jauh di bawah angka yang sesungguhnya karena banyaknya penderita yang mengobati sendiri dan tidak melapor ke petugas kesehatan. Prevalensi pasti tidak diketahui, hal ini disebabkan karena Pediculosis capitis bukanlah penyakit yang wajib dilaporkan sedangan masyarakat menganggapnya hanya sekedar gangguan sehingga tidak di dilaporkan. Pediculosis capitis perlu mendapatkan perhatian karena penyakit ini sering menyerang anak-anak.
Hasil : Berdasarkan analisis bivariat, tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian Pediculosis capitis di SDN Kloposawit, Turi, Sleman yaitu nilai (p = 0,331), Kejadian Pediculosis capitis di SDN Kloposawit yaitu 32,6 % responden positif Pediculosis capitis dan 67,4% responden negative pediculosis capitis. Personal hygiene responden 53,5% baik dan 46,5 % personal hygiene kurang.
Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian Pediculosis capitis. Sebagian besar responden (67,4%) negative pediculosis capitis dan responden memiliki personal hygiene yang baik.
Kata Kunci: Personal Hygiene, Pediculosis capitis
Penulis: Susi Damayanti
Kode Jurnal: jpkesmasdd180044

Artikel Terkait :