Profil Antioksidan dan Oksidan Pasien Anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut pada Kemoterapi Fase Induksi (Studi Pendahuluan)
Abstrak: Telah diketahui bahwa
sel kanker dan obat kemoterapi pada leukemia limfoblastik akut (LLA) melepaskan
radikal bebas. Berakibat akan terjadi stres oksidatif apabila kadar oksidan
meningkat dan antioksidan menurun, ditandai dengan peningkatan kadar
malondialdehid (MDA).
Tujuan. Mengetahui profil antioksidan dan oksidan pasien LLA sebelum dan
sesudah mendapat kemoterapi fase induksi.
Metode. Penelitian uji potong lintang pada pasien LLA yang dirawat di
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM sejak bulan Januari sampai Juni 2009.
Kadar antioksidan (-karoten, vitamin C, dan
vitaminE plasma) serta kadar oksidan (MDA plasma) diperiksa sebelum kemoterapi,
dan setelah kemoterapi minggu ke-3 dan minggu ke-6.
Hasil. Empat belas kasus baru LLA diikutsertakan dalam penelitian.
Dijumpai kadar MDA pada tiga kali pemeriksaan meningkat. Kadar MDA pada LLA
high risk (HR) meningkat setelah kemoterapi dibandingkan sebelum kemoterapi.
Kadar MDA pada LLA standard risk (SR) menurun setelah kemoterapi dibandingkan sebelum
kemoterapi. Sebelum kemoterapi kadar rerata vitamin C normal, vitamin E rendah,
-karoten rendah dan setelah
minggu ke-3 kemoterapi kadar vitamin C tetap normal, namun terdapat penurunan
kadar vitamin E dan -karoten. Pada subjek
dengan efek samping kemoterapi yang ditunjukkan dengan peningkatan enzim transaminase
dan neutropenia, terjadi penurunan kadar -karoten
dan vitamin E serta MDA yang tinggi.
Kesimpulan. Stres oksidatif terjadi sebelum kemoterapi karena radikal
bebas yang dilepaskan sel kanker dan tetap berlangsung saat pemberian
kemoterapi. Stres oksidatif pada LLA HR lebih berat dibandingkanLLA SR. Adanya
kadar MDA tinggi dan vitamin antioksidan rendah mempermudah terjadi efek
samping kemoterapi
Kata Kunci: leukemia
limfoblastik akut; stres oksidatif; antioksidan; malondialdehid
Penulis: Kirana Kamima,
Djajadiman Gatot, Sri Rezeki S. Hadinegoro
Kode Jurnal: jpkedokterandd090194