Evaluasi Jumlah Sel T-CD4 dan Berat Badan Anak dengan HIV/AIDS yang Mendapatkan Anti Retro Virus Lini Pertama di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang


Abstrak: Infeksi HIV merupakan masalah di dunia dan juga Indonesia. Peningkatan kejadian pada ibu hamil juga meningkatkan kasus HIV anak. Virus HIV menginfeksi dan menurunkan jumlah sel T CD4 sehingga menambah risiko terjadi infeksi oportunistik dan memperburuk gizi.
Tujuan. Mengevaluasi jumlah sel T CD4 dan berat badan pada pemberian anti retro virus (ARV) terhadap anak HIV/AIDS di RSU dr Saiful Anwar Malang.
Metode. Penelitian longitudinal mengukur CD4 dan perubahan berat badan pada anak HIV/AIDS dengan ARV lini pertama (zidovudine, lamivudine, nevirapine) lebih dari 6 bulan. Data disajikan dalam tabel dan gambar.
Hasil. Terdapat 13 kasus HIV (dari total 40) dengan ARV ≥6 bulan, tanpa kasus meninggal. Rerata peningkatan berat badan setelah 6 bulan 29,6% (12 kasus), 1 kasus berat badan turun 2,1%, 6 bulan – 1 tahun 8,7% (11 kasus), 1 kasus berat badan turun 8%. Rerata peningkatan berat badan dalam kurun, Waktu 1–1,5 tahun 7,9% (pada 6 kasus), 1,5–2 tahun 6,5% (3 kasus), 1 kasus berat badan turun 2%, rerata peningkatan berat badan 2–2,5 tahun 11,5% (2 kasus), dan 1 kasus telah mencapai 3 tahun pengobatan (berat badan meningkat 19,1%). Jumlah sel T CD4 cenderung meningkat pada 11 kasus dan menurun pada 2 kasus.
Kesimpulan. Terdapat peningkatan jumlah sel T CD4 dan berat badan anak HIV/AIDS dengan ARV ≥6 bulan. Obat ARV lini pertama masih dapat digunakan, perlu dipertimbangkan ARV lini kedua pada dua kasus yang mengalami kegagalan terapi.
Kata Kunci: HIV/AIDS; anak; CD4
Penulis: Irene Ratridewi
Kode Jurnal: jpkedokterandd090193

Artikel Terkait :