RAMBUT JAGUNG (ZEA MAYS L.) SEBAGAI ALTERNATIF TABIR SURYA
ABSTRACT: Sinar matahari
merupakan sumber energi yang berperan penting bagi kehidupan makhluk hidup di
bumi. Sinar matahari adalah sumber radiasi dari sinar ultraviolet (UV).
Spektrum sinar UV adalah elektromagnetik yang terlentang pada rentang panjang
gelombang 100 nm-400 nm yang dibagi menjadi sinar ultraviolet A atau UV-A (λ
320-400 nm), sinar UV-B (λ 280-320 nm) dan sinar UV-C (λ 100-280 nm). Paparan
berlebihan dari radiasi ultraviolet (UV) dapat menyebabkan sejumlah kelainan
kulit seperti eritema, edema, hiperpigmentasi, imunosupresi, photoaging, dan
kanker kulit. Jagung merupakan jenis tanaman semusim. Morfologi tanaman jagung
terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah. Bunga betinamenghasilkan
rambut jagung. Beberapa penelitian terhadap rambut jagung dilakukan dengan cara
mengekstrak senyawa fitokimia dari rambut jagung menggunakan berbagai pelarut
seperti benzena, kloroform, etanol, etil asetat, methanol, dan petroleum eter.
Hasil dari penapisan fitokimia rambut jagung menunjukkan hasil positif untuk
flavonoid dan steroid/triterpenoid. Fenol dan flavonoid merupakan sumber
potensial tabir surya karena bersifat photoprotective yang disebabkan oleh
kemampuannya untuk menyerap sinar UV seperti UVA dan UVB serta aktivitas
antioksidannya. Untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar UV
diperlukannya suatu tabir surya. Tabir surya memiliki mekanisme kerja dengan
cara memantulkan dan membiaskan sinar UV yang dipancarkan matahari. Fenol dan
flavonoid dari dari rambut jagung dapat digunakan sebagai tabir surya. Semakin
tinggi kadar fenol dan flavonoid, maka semakin baik dalam melindungi kulit dari
pengaruh buruk sinar UV.
Kata kunci: fenol, flavonoid,
rambut jagung, tabir surya
Penulis: Riestya Abdiana, Dwi
Indria Anggraini
Kode Jurnal: jpkedokterandd170420
