Perbandingan Obat Kumur Benzydamine Hydrochloride 22,5 mg dan Ketamin 40 mg dalam Mengurangi Nyeri Tenggorok dan Suara Serak Akibat Intubasi Endotrakeal
Abstract: Nyeri tenggorok dan
suara serak merupakan komplikasi yang sering muncul pada anestesi umum dengan
intubasi endotrakeal yang memengaruhi kenyamanan dan kepuasan pasien setelah
operasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas obat kumur benzydamine
hydrochloride dan ketamin dalam mengurangi nyeri tenggorok dan suara serak
setelah anestesi umum dengan intubasi endotrakeal. Terdapat 58 pasien berusia
16–60 tahun yang akan menjalani anestesi umum di Instalasi Bedah Sentral RSUP
H. Adam Malik Medan pada bulan Oktober–November 2013 dengan intubasi
endotrakeal secara acak tersamar ganda dan dibagi dalam 2 kelompok yang sama
besar. Sepuluh menit sebelum masuk kamar operasi, pasien menerima obat kumur
ketamin atau benzydamine hydrochloride sebanyak 15 mL untuk dikumur selama 60
detik. Setelah operasi pasien diberikan ketorolak. Penilaian nyeri tenggorok
dan suara serak dilakukan pada 1, 6, 12, dan 24 jam setelah selesai operasi.
Hasil penelitian 6 pasien dikeluarkan dari penelitian. Insiden nyeri tenggorok
pada jam I pada kelompok ketamin 14 dari 26 dan benzydamine hydrochloride 18
dari 26, sedangkan insidens suara serak pada jam I pada kelompok ketamin 16
dari 26 dan benzydamine hydrochloride 18 dari 26. Secara umum benzydamine
hydrochloride lebih baik dibanding dengan ketamin, namun dengan uji chi-kuadrat
tidak berbeda antara kedua kelompok obat.
Kata kunci: Benzydamine
hydrochloride, intubasi endotrakeal, ketamin, nyeri tenggorok, suara serak
Penulis: Teuku Andrian Firza,
Nazaruddin Umar, Muhammad Ihsan
Kode Jurnal: jpkedokterandd170241
