PERAN LATENT MEMBRANE PROTEIN (LMP) DAN MICRORNA DALAM PATOGENESIS KARSINOMA NASOFARING YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS EPSTEIN-BARR
ABSTRACT: Karsinoma nasofaring
(KNF) merupakan salah satu keganasan yang sering terjadi di Indonesia dan
berasal dari sel epitel skuamosa pada daerah nasofaring khususnya pada fossa
rossenmuller. Angka kejadian tertinggi KNF terjadi pada negara di kawasan Asia
Tenggara dan Cina bagian Selatan. Insidensi terbesar KNF di Indonesia berada di
Pulau Jawa. Sampai saat ini belum banyak data yang menyebutkan penyebab dan
bagaimana patogenesis terjadinya KNF secara pasti. Beberapa literatur
menyebutkan KNF dapat terjadi pada orang-orang dengan faktor risiko yang tinggi
yaitu jenis kelamin pria, usia 30-50 tahun, riwayat KNF pada keluarga, konsumsi
makanan yang diawetkan, dan infeksi salah satu herpesvirus, yaitu EpsteinBarr
Virus (EBV). Gejala yang ditimbulkan oleh pasien KNF secara spesifik dilihat
sesuai dengan tempat yang terkena, yakni nasofaring, telinga, saraf, dan leher.
Infeksi EBV sangat berkaitan dalam patogenesis KNF yang terbukti dari tingginya
titer antivirus EBV yang diukur pada pasien KNF. Patogenesis KNF terkait EBV
berhubungan dengan latent membrane protein (LMP) 1 dan 2 serta microRNA. Latent
membrane protein 1 mengubah banyak molekul pada sel seperti Nuclear kappa B
(NF-κB), berpengaruh terhadap metabolisme sel, serta menekan sistem antitumor
seperti PTEN dan AMPK sehingga pertumbuhan sel tumor tidak terhambat. Latent
membrane protein 2 memiliki peran dalam perubahan EBV ke fase laten dan
perbanyakan sel punca tumor. Sedangkan microRNA hanya memediasi sel
berproliferasi, tidak mengalami apoptosis sehingga menjadi karsinogenik.
Kata kunci: EBV, karsinoma
nasofaring, LMP, microRNA, pathogenesis
Penulis: Muhammad Muhlis R,
Mukhlis Imanto
Kode Jurnal: jpkedokterandd170441
