PERAN ANTIOKSIDAN PADA BUAH DELIMA DAN BUAH MERAH (PANDANUS CONOIDEUS) TERHADAP SPLENOMEGALI PADA PENDERITA MALARIA
ABSTRACT: Malaria merupakan
salah satu masalah kesehatan dengan intensitas yang tinggi di dunia. Indonesia
sebagai salah satu negara tropis memiliki beberapa daerah endemis malaria,
salah satunya adalah Lampung. Perjalanan infeksi malaria pada seseorang
menimbulkan manifestasi klinis yang dikenal dengan trias malaria, yaitu demam,
anemia dan pembesaran limpa (splenomegali). Splenomegali merupakan kondisi yang
cukup berbahaya karena splen merupakan organ yang penting dalam sistem imun
tubuh. Cara yang dilakukan untuk mengobati malaria adalah mengkonsumsi obat
anti malaria (OAM). Namun, sudah terdapat beberapa laporan akan kejadian
resistensi terhadap OAM. Karena hal tersebut, dibutuhkan alternatif lain dalam
pengobatan malaria. Beberapa laporan menyatakan bahwa antioksidan dapat
berperan dalam mengatasi malaria, salah satunya menghasilkan penurunan
parasitemia. Penurunan parasitemia pada penderita dapat mengurangi terjadinya
kejadian apoptosis sel yang terjadi, salah satunya pada splen. Selain
mengurangi apoptosis, antioksidan dapat berperan langsung pada sel-sel splen.
Hal tersebut ditandai dengan perbaikan yang terjadi pada gambaran histologi
splen yang terinduksi malaria dengan pemberian antioksidan.
Kata Kunci: malaria,
antioksidan, splenomegali
Penulis: Ade Triajayanti,
Rasmi Zakiah Oktarlina
Kode Jurnal: jpkedokterandd170411
