Derajat Depresi Pasien Hepatitis C Kronis yang Mendapat Terapi PegIFN-α
Abstract: Disamping efek dari
infeksi hepatitis C, pengobatan hepatitis C dengan menggunakan pegylated
interferon alfa dikatakan memiliki efek samping berupa depresi. Untuk
mengevaluasi gejala depresi pada pasien hepatitis C yang mendapatkan terapi
pegylated interferon alfa di divisi Gastroentero-hepatologi RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang. Penilaian depresi dilakukan 1 kali, dengan menggunakan kuisioner
Patient Health Questionnaire 9 (PHQ-9). Penelitian ini dilakukan antara tahun
2014-2015. Seluruh pasien hepatitis C yang mendapatkan terapi dengan pegylated
interferon alfa, diberikan formulir kuisioner dari Patient Health Questionnaire
(PHQ-9) untuk dievaluasi kondisi depresi yang terjadi. Dari keseluruhan pasien
berjumlah 24 pasien, didapatkan hasil berupa depresi minimal sebanyak 9 pasien
(37,5%), depresi ringan sebanyak 12 pasien (50%), depresi sedang sebanyak 2
pasien (8,3%) dan depresi sedang-berat sebanyak 1 pasien (4,2%). Rerata usia
pasien adalah 53,55±12,13 (dalam tahun), dengan rentang usia 30-73 tahun.
Jumlah pasien pria sama dengan jumlah pasien wanita (masing-masing 12 orang).
Rerata lama terapi adalah 17,78±11,88 (dalam minggu). Genotipe terbanyak adalah
genotipe 1 (16 pasien, 66,67%). Manifestasi depresi yang terbanyak adalah
kelelahan yang terus menerus dan penurunan nafsu makan. Penelitian membuktikan
adanya gangguan depresi pada pasien-pasien hepatitis C yang mendapat terapi
pegylated interferon alfa (pegIFNα). Penilaian kondisi mental sebelum memulai
terapi dan setelah selesai terapi, perlu dilakukan secara rutin untuk menilai
adanya efek samping yang perlu ditangani secara lebih lanjut.
Kata Kunci: Derajat depresi,
hepatitis C kronis, pegIFNα
Penulis: Nurria Betty
Indriyaningrum, Herwindo Pudjo Brahmantyo, Syifa Mustika
Kode Jurnal: jpkedokterandd170412