RESPON TERAPI INSULIN ANALOG PADA DIABETES MELITUS TIPE II TIDAK TERKONTROL DENGAN HEPATITIS IMBAS OBAT ANTI TUBERKULOSIS
ABSTRACT: Diabetes Melitus
(DM) tipe II merupakan penyakit hiperglikemi akibat resistensi sel terhadap
insulin. Hepatitis imbas Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dapat mempersulit kontrol
gula darah pada DM tipe II. Resiko hepatotoksisitas pada pasien dengan terapi
OAT dipengaruhi oleh faktor klinik dan genetik. Terapi pilihan untuk DM tipe II
dengan gangguan hati adalah insulin analog. Sementara itu, hipoglikemia dapat
menjadi efek samping penggunaan insulin analog. Laki-laki usia 49 tahun dating ke
Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Ahmad Yani dengan keluhan obstruktif
saluran kemih. Saat datang, tubuh pasien tampak kuning. Pasien sedang menjalani
pengobatan TB paru selama kurang lebih 2,5 bulan dan pengobatan diabetes
melitus tipe II sejak usia 46 tahun. Pada pemeriksaan fisik, konjungtiva tampak
anemis, sklera ikterik dengan indeks kramer 2, pada pemeriksaan thorax dan
abdomen tidak didapatkan temuan yang berarti. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan penurunan Hb, leukositosis, glukosuria, albuminuria, leukosituria,
hipoalbuminemia, peningkatan kadar bilirubin total, bilirubin direk dan
indirek, serta fungsi ginjal yang menurun. Pada rawatan hari kedua, pasien
mengalami hipoglikemia dengan GDS 43 mg/dL. Pasien didiagnosis dengan hepatitis
imbas OAT, diikuti DM tipe II dengan komplikasi hipoglikemia dan ISK, Benign
Prostat Hypertrophy, dan CKD stage IV e.c nefropati diabetikum. Setelah
hipoglikemia tertangani, glukosa darah puasa mencapai 527 mg/dL pada rawatan hari
ke-7 dengan insulin analog 10 U/8 jam. Pilihan terapi yang disarankan adalah
golongan agonis GLP-1 (Glucose Like Peptide-1) yang bekerja secara langsung
pada pankreas untuk menurunkan sekresi glukagon dan meningkatkan sekresi
insulin.
Kata kunci: diabetes melitus,
hepatitis imbas obat, insulin analog, tuberculosis
Penulis: Rasmi Zakiah
Oktarlina, Abdul Rois Romdhon, Ronald David Martua Nababan
Kode Jurnal: jpkedokterandd170410
