PENGARUH INFEKSI HELICOBACTER PYLORIPADA GASTER TERHADAP ANEMIA PERNISIOSA

ABSTRACT: Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif berbentuk spiral, bersifat mikro-aerofilik.Organisme ini mempunyai 7 flagela. Ukuran kira-kira tebalnya 0,6 mm dengan panjang 1,5 panjang gelombang (lambda). Helicobacter pylori dapat tumbuh dengan baik pada suhu 35-370C, dan memproduksi enzim katalase, cytochrom oxidase, urease, alkaline phosphatase, dan glutamyl transpeptidase. Strain Helicobacter pylorimemiliki faktor virulensi yang dapat menimbulkan peningkatan inflamasi pada gaster yaitu cagPAI, cagA, dan vacA. Inflamasi yang berat ini dapat mengakibatkan atrofi pada gaster serta meningkatkan respon imun dengan memproduksi antibodi. Beberapa pasien bahkan memiliki respon autoantibodi terhadap H+/K+-ATPase sel parietal lambung yang berkorelasi dengan peningkatan atrofi pada korpus. Hal ini mengakibatkan faktor intrinsik berkurang. Faktor intrinsik berfungsi untuk membantu penyerapan kobalamin di dalam ileum. Jika faktor intrinsik berkurang atau tidak dapat diproduksi, maka akan terjadi malabsorbsi dari kobalamin. Dalam keadaan normal, kurang lebih 2 mg kobalamin disimpan didalam hati dan juga jaringan seluruh tubuh. Dari sudut pandang keperluan harian minimal, diperlukan waktu 3-6 tahun untuk individu normal menjadi kekurangan kobalamin jika absorbsi dihentikan tiba-tiba.Jika hal ini terus berlangsung, maka akan terjadi anemia pernisiosa, yaitu kekurangan sel darah merah akibat defisiensi kobalamin.
Kata Kunci: anemia pernisiosa, faktor intrinsik, Helicobacter pylori
Penulis: Efrida Warganegara, Bunga Ulama Nisya Tantri
Kode Jurnal: jpkedokterandd160469

Artikel Terkait :