Open Oral Food Challenge pada Pasien Dewasa dengan Riwayat Alergi Makanan Terhadap Daging Ayam

ABSTRAK: Alergi makanan adalah suatu respons hipersensitivitas tubuh terhadap makanan. Alergi makanan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: alergi makanan yang dimediasi oleh imunoglobulin E (IgE), alergi makanan yang tidak dimediasi oleh IgE, dan alergi makanan campuran. Alergi makanan bisa menjadi pengancam jiwa, malnutrisi, gangguan makan, dan masalah psikososial. Baku emas penegakkan diagnosis alergi makanan adalah dengan dilakukannya double-blind placebocontrolled food challenge (DBPCFC), meskipun DBPCF memakan waktu, memerlukan biaya, dan membutuhkan dokter ahli untuk melakukannya. Sehingga bisa dilakukan open oral food challenge (OFC), biasa digunakan sebagai penyaringan di poliklinik, dengan memberikan makanan yang dicurigai dalam bentuk sebenarnya, khususnya untuk mencari gejala. Tujuan: Mengevaluasi pemeriksaan IgE spesifik dan hasil open OFC pada pasien dewasa dengan riwayat alergi makanan terhadap daging ayam. Metode: Penelitian deskriptif observasional potong lintang dengan besar sampel penelitian sebanyak 28 orang pasien dewasa dengan riwayat alergi makanan terhadap daging ayam dan diagnosis berupa urtikaria, angioedema, dandermatitis atopik. Pasien dilakukan pemeriksaan IgE spesifik daging ayam dan tidak konsumsi daging ayam selama 1 minggu sebelum dilakukan open OFC. Hasil: Sebanyak 28 orang pasien dewasa dengan riwayat alergi makanan terhadap daging ayam, tidak ada peningkatan IgE spesifik terhadap daging ayam. Hasil positif sebanyak 9 orang pada open OFC dan 19 orang negatif. Simpulan: IgE spesifik daging ayam tidak selalu berkorelasi dengan reaktivitas klinis dan open OFC bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis alergi makanan terhadap daging ayam.
Kata kunci: alergi makanan, Ig E spesifik, open oral food challenge
Penulis: Yosi Charly, Cita Rosita SP, Trisniartami Setyaningrum
Kode Jurnal: jpkedokterandd160596

Artikel Terkait :