Kadar Serum Vitamin D (25[OH]D) pada Pasien Dermatitis Atopik

ABSTRAK: Dermatitis Atopik (DA) merupakan keradangan kulit kronis, berulang, dan disertai rasa gatal. Etiopatogenesis DA masih belum jelas, namun secara umum disebabkan oleh gangguan fungsi sawar epidermal kulit dan sistem imun sehingga cenderung terjadi infeksi. Vitamin D merupakan imunomodulator dan berperan penting dalam patogenesis DA melalui peningkatan integritas permeabilitas sawar kulit, ekspresi antimicrobial peptide (AMP) yang menghambat infeksi, dan mengurangi inflamasi. Defisiensi vitamin D dapat meningkatkan risiko perkembangan lesi DA Tujuan: Mengevaluasi kadar serum vitamin D (25[OH]D) pada pasien DA. Metode: Penelitian potong lintang, deskriptif observasional terhadap 34 pasien DA di Unit Rawat Jalan (URJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. SoetomoSurabaya. Subjek dikumpulkan secara konsekutif, kadar serum vitamin D diukur dengan menggunakan metode enzymelinked immunosorbent assay (ELISA). Hasil: Kadar serum vitamin D (25[OH]D) pasien DA sebesar 22,72±14,55 ng/mL. Kadar serum vitamin D berdasarkan derajat keparahan DA yaitu: ringan sebesar 30,86±22,66 ng/mL; sedang 20,42±10.13 ng/mL, dan berat 18,84±8,22 ng/mL Simpulan: Defisiensi vitamin D dapat terjadi pada pasien DA dengan kadar serumVitamin D (25[OH]D) yang rendah, namun keterkaitan dengan derajat keparahan DA masih harus dilakukan penelitian yang lebih lanjut.
Kata kunci: dermatitis atopik, vitamin D (25[OH]D)
Penulis: Meidyta Sinantryana Widyaswari, Iskandar Zulkarnain, Diah Mira Indramaya
Kode Jurnal: jpkedokterandd160595

Artikel Terkait :