MALNUTRISI DAN ANEMIA PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU
ABSTRACT: Tuberkulosis (TB)
paru masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. TB merupakan penyakit
infeksi yang menduduki peringkat kedua kematian (1,5 juta kasus) terbanyak di
dunia setelah infeksi oleh human immunodeficiency virus (HIV). TB dapat
menyebabkan bermacam-macam kelainan laboratorium seperti anemia, peningkatan
sedimentasi eritrosit, penurunan jumlah serum albumin, hiponatremia, gangguan
fungsi hepar, leukositosis dan hipokalsemia. Malnutrisi dan anemia merupakan
komplikasi tersering pada penderita TB. Anemia pada penderita TB sebagai akibat
dari penekanan eritropoesis selain oleh karena defisiensi zat gizi dan sindrom
malabsorbsi itu sendiri. TB dapat menyebabkan malnutrisi oleh karena perubahan
metabolik, kaheksia dan perubahan konsentrasi leptin dalam darah. Kedua kondisi
tersebut juga menjadi faktor resiko untuk kegagalan terapi, rekurensi dan
kematian. Pengukuran Indeks massa tubuh (IMT) dan kadar hemoglobin dapat
digunakan untuk memprediksi keparahan dan resiko kematian penderita TB.
Kata kunci: anemia, malnutrisi, tuberkulosis
Penulis: Sheba Denisica
Nasution
Kode Jurnal: jpkedokterandd150676