IDENTIFIKASI FORENSIK REKONSTRUKTIF MENGGUNAKAN INDEKS KEFALOMETRIS ABDUL ROIS ROMDH
ABSTRACT: Identifikasi
forensik merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu penyidik menentukan
identitas seseorang. Identifikasi personal sering merupakan suatu masalah dalam
kasus pidana maupun perdata. Menentukan identitas personal dengan tepat amat
penting dalam penyidikan karena adanya kekeliruan dapat berakibat fatal dalam
proses peradilan. Metode identifikasi forensik yang biasa dilakukan dalam
menentukan identitas personal adalah identifikasi forensik komparatif dan
rekonstruktif. Identifikasi forensik rekonstruktif dijadikan sebagai alternatif
jika syarat dilakukannya identifikasi komparatif tidak terpenuhi. Pengukuran
indeks kefalometris merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam
identifikasi rekonstruktif. Kefalometri merupakan metode pengukuran manusia
yang lebih difokuskan pada bagian kepala dan wajah manusia. Berdasarkan
titik-titik kefalometris, maka dapat dilakukan pengukuran indeks kefalometris.
Indeks kefalometris terdiri atas indeks sefalik, indeks nasal, indeks fasial,
dan indeks frontoparietal. Indeks
sefalik adalah perbandingan antara lebar kepala dengan panjang kepala. Indeks
nasal adalah perbandingan antara lebar hidung dengan panjang hidung. Indeks
fasial adalah perbandingan antara panjang wajah dengan lebar wajah. Indeks
frontoparietal adalah perbandingan antara lebar minimum frontal dengan lebar
wajah. Indeks kefalometris dapat digunakan untuk membantu menentukan identitas
personal, terutama perbedaan ras, etnis dan jenis kelamin.
Kata kunci: identifikasi
forensik, identifikasi personal, identifikasi forensik rekonstruktif, indeks
kefalometrisPenulis: Abdul Rois Romdhon
Kode Jurnal: jpkedokterandd150675