EFEK MADU TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIK GINJAL YANG DIINDUKSI BORAKS
ABSTRACT: Salah satu penyebab
gangguan fungsi ginjal adalah paparan zat-zat nefrotoksik dari makanan yang
dikonsumsi. Salah satu bahan tambahan makanan yang bersifat nefrotoksik adalah
boraks. Penggunaan boraks sebagai bahan tambahan makanan telah dilarang, namun
sekarang banyak yang menggunakan boraks sebagai bahan pengawet makanan. Hal ini
bertentangan dengan peraturan Menteri Kesehatan. Boraks berefek toksik bagi
manusia, termasuk pada sistem reproduktif dan perkembangan, neuron, dan nefron.
Ekskresi boraks terutama melalui ginjal dalam bentuk urin, dan sedikit melalui
saliva, keringat, dan feses. Boraks terbukti menyebabkan kerusakan ginjal
secara mikroskopik berupa lumen menyempit, hilangnya brush border dan protein
cast (lumen berisi). Konsumsi boraks dapat menyebabkan kerusakan sel karena
memicu keadaan stress oksidatif akibat interaksi boron (kandungan dalam boraks)
dengan membran sel dan organel. Madu mengandung banyak mineral, zat flavonoid
dan asam phenolic yang berfungsi sebagai agen antioksidan yang dapat mencegah
kerusakan ginjal yang diinduksi boraks.
Kata kunci: boron, boraks,
ginjal, stress oksidatif, madu
Penulis: Ade Marantika
Kode Jurnal: jpkedokterandd150677