KRITERIA DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PADA BUERGER’S DISEASE
ABSTRACT: Buerger’s disease
atau tromboangiitis obliteran adalah penyakit yang terjadi pada pembuluh darah
berukuran kecil dan sedang pada dewasa muda berusia 20-45 tahun dengan riwayat
merokok atau penyalahgunaan tembakau. Penyakit ini terjadi karena adanya proses
inflamasi yang oklusif pada lumen pembuluh darah dan diidentifikasikan sebagai
respon autoimun terhadap nikotin. Buerger’s disease memiliki insidensi yang
cukup besar pada daerah Asia, seperti India, Korea, dan Jepang serta Israel.
Penegakan diagnosis Buerger’s disease dapat ditentukan dari kriteria diagnosis,
namun belum ada kriteria yang diakui secara internasional. Salah satu kriteria
yang sering digunakan adalah kriteria Shionoya. Gejala klinis dapat ditemukan
adanya klaudikasio, nyeri pada distal ekstremitas, adanya ulkus atau gangren,
fenomena Raynaud, dan hasil tes Allen yang abnormal. Temuan pada angiografi berupa
tanda Martorell dan gambaran histopatologi berupa trombus dengan inflitrat
leukosit polimorfonuklear, mikroabses, dan sel raksasa multinuklear dapat
membantu penegakan diagnosis Buerger’s disease. Terapi pada Buerger’s disease
dilakukan dengan penggunaan obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit dan
menyembuhkan ulkus. Golongan obat yang digunakan adalah vasodilator, inhibitor
platelet antikoagulan, antiinflamasi, analog prostasiklin, dan trombolitik.
Selain itu, simpatektomi, stimulasi medula spinalis, dan terapi gen faktor
pertumbuhan vaskular endotel serta amputasi juga dapat dilakukan. Namun,
tatalaksana awal yang paling penting untuk dilakukan adalah menghentikan
konsumsi rokok. Hal ini bertujuan untuk mencegah progresi penyakit dan
amputasi.
Kata Kunci: Buerger’s disease,
terapi, tromboangiitis obliteran
Penulis: Dwita Oktaria, Renti
K Samosir
Kode Jurnal: jpkedokterandd170264
