Korelasi antara Lama Pintas Jantung Paru dan Lama Bantuan Ventilasi Mekanis pada Pasien Pascabedah Pintas Arteri Koroner di Unit Perawatan Intensif Jantung Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
Abstract: Pintas jantung paru
(PJP) diperlukan untuk sebagian besar prosedur bedah pintas arteri koroner
(BPAK). Fungsi paru dan oksigenasi menurun sekitar 2–90% pada pasien pascabedah
jantung dengan PJP. Ketergantungan terhadap ventilator setelah BPAK secara
signifikan berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas. Tujuan penelitian ini
adalah mengorelasikan waktu PJP dengan lama bantuan ventilasi mekanis pada
pasien BPAK. Penelitian ini merupakan analisis kohort retorospektif pada 43
pasien yang menjalani BPAK dengan PJP yang dirawat di Unit Perawatan Intensif
Jantung Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan Januari 2014 sampai
Juni 2015. Lama PJP dibagi menjadi ≤90 menit dan >90. Lama bantuan ventilasi
mekanis terbagi menjadi ≤12 jam dan >12 jam. Parameter yang dicatat pada
penelitian ini adalah usia, berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh, lama
PJP, waktu klem aorta, dan lama bantuan ventilasi mekanis. Analisis stastistik
menggunakan uji korelasi Lambda, signifikan jika nilai p<0,05. Penelitian
ini menunjukkan korelasi yang cukup kuat antara waktu PJP dan lama bantuan
ventilasi mekanis setelah BPAK dengan korelasi positif (0,545) dan signifikan
(p<0,05). Simpulan penelitian ini adalah semakin lama waktu PJP berkorelasi
dengan memanjangnya lama bantuan ventilasi mekanis.
Kata kunci: Bedah pintas arteri koroner, pintas jantung paru, ventilasi
mekanis
Penulis: Tias Diah Setiari,
Reza Widianto Sudjud, Ike Sri Redjeki
Kode Jurnal: jpkedokterandd170298
