Kondisi Ekonomi Rumahtangga Peternak Penggemukan Sapi Potong Pada Peternakan Rakyat di Kabupaten Kupang
Abstract: Pengembangan ternak
sapi potong yang digalakkan oleh pemerintah dengan mencanangkan program
swasembada daging pada tahun 2014 bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
ternak sapi potong sehingga dapat bersaing dengan sapi impor. Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi yang diarahkan untuk
pengembangan peternakan melalui plasma nutfah dan penggunaan teknologi
peternakan. salah satu ciri dari usaha peternakan rakyat adalah orientasinya
belum sepenuhnya bersifat bisnis dan biasanya dilakukan sebagai usaha sambilan
yang tidak terlalu mementingkan keuntungan secara finansial. Pendapatan nyata
lebih besar akan diperoleh pada saat lama waktu pemeliharaan 6 bulan atau
dibawah nilai rataan dan selanjutnya cenderung terjadi penurunan dengan semakin
bertambah panjangnya lama waktu pemeliharaan yang dilakukan. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi ekonomi rumahtangga peternak
penggemukan sapi potong pada peternakan rakyat di Kabupaten Kupang, meliputi 3
(tiga) kecamatan sebagai berikut: a) Kecamatan Amarasi Timur, b) Kecamatan
Kupang Timur, dan c) Kecamatan Amarasi Barat.
Pemilihan kelompok peternak contoh secara acak sederhana sebanyak dua
kelompok dari tiap kecamatan dimana setiap kelompok terdiri dari 20 orang petani
peternak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendapatan usaha ternak sapi
potong pola penggemukan adalah Rp. 10,626,667,-/tahun/peternak dengan besaran
kontribusi sebesar 44,15 % dari total pendapatan rumahtangga.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggemukan sapi potong di tingkat
peternakan rakyat di Kabupaten Kupang merupakan sumber pendapatan utama di tingkat responden.
Keywords: ekonomi rumahtangga;
penggemukan sapi potong; peternakan rakyat
Penulis: E. Sunarto, O.H.
Nono, U.R. Lole, Y.L. Henuk
Kode Jurnal: jppeternakandd160316