KHASIAT PEMBERIAN BUNCIS (PHASEOLUS VULGARIS L.) SEBAGAI TERAPI ALTERNATIF DIABETES MELITUS TIPE 2
ABSTRACT: Manusia membutuhkan
energi yang cukup untuk dapat melakukan berbagai aktivitas. Sumber energi utama
yang dibutuhkan tubuh berasal dari gula atau glukosa yang merupakan jenis dari
karbohidrat. Metabolisme glukosa dalam tubuh untuk diubah menjadi energi diatur
oleh hormon insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas. Keadaan dimana
terjadi gangguan pada tubuh kita akibat dari gagalnya pankreas menghasilkan
insulin atau karena ketidakpekaan sel tubuh terhadap insulin menyebabkan gula
darah dalam tubuh kita meningkat sehingga menimbulkan manifestasi klinik
disebut penyakit diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan salah satu
penyakit yang sering dijumpai di Indonesia, terutama diabetes melitus tipe 2.
Etiologi terjadinya DM tipe 2 dikarenakan terjadi resistensi sel tubuh terhadap
hormon insulin. Banyak obat antidiabetik yang digunakan masyarakat untuk
membantu mengontrol gula darah, namun menggunakan obatobatan secara berkala
dapat memberikan efek samping berkepanjangan, sehingga metode menggunakan
antidiabetik yang bersumber dari makanan dapat menjadi alternatif pengobatan.
Buncis (Phaseolus vulgaris L.) bertindak sebagai antidiabetik yang dapat
membantu mengontrol keadaan hiperglikemik pada DM tipe 2. Buncis memiliki
senyawa flavonoid yang mampu meningkatkan reseptor insulin serta terdapat
kandungan fitosterol yang dapat merangsang sekresi insulin dari pankreas.
Sehingga buncis dapat dijadikan terapi alternatif antidiabetik pada pasien diabetes
melitus tipe 2.
Kata kunci: buncis,diabetes
melitus, gula darah
Penulis: Nadira Rahil
Rachmawani, Rasmi Zakiah Oktarlina
Kode Jurnal: jpkedokterandd170379
