HUBUNGAN SINDROM METABOLIK DENGAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR
ABSTRACT: Sindrom metabolik
adalah kelompok abnormalitas metabolik pada seorang individu yang dihubungkan
dengan risiko yang meningkat dari penyakit kardiovaskular. Prevalensi sindrom
metabolik meningkat dengan cepat setiap tahunnya. Data epidemiologi menyebutkan
prevalensi sindrom metabolik dunia adalah 20-25%. Penyebab dari sindrom
metabolik belum diketahui secara pasti, tetapi faktor risiko terjadinya sindrom
metabolik dikaitkan dengan faktor sosial ekonomi dan faktor psikologi. Saat ini
ada tiga definisi yang biasanya digunakan untuk menjelaskan sindrom metabolik,
yaitu definisi WHO, NCEP-ATP III, dan International Diabetes Federation (IDF).
Ketiga definisi tersebut memiliki komponen utama yang sama dengan penentuan
kriteria yang berbeda. Komponen utama itu meliputi disregulasi metabolisme
glukosa, obesitas sentral, disregulasi lipid plasma, dan peningkatan tekanan
darah. Hubungan antarkomponen ini terbentuk diakibatkan oleh adanya
perubahan-perubahan metabolisme yang terjadi. Disregulasi metabolisme glukosa
menyebabkan terganggunya metabolisme asam urat, dislipidemia, gangguan
hemodinamik dan hemostatik, disfungsi endotel, dan gangguan sistem reproduksi.
Obesitas akan mempengaruhi metabolisme lipid dan glukosa, pengaturan tekanan
darah, pengaturan proses trombosis dan fibrinolisis, serta reaksi inflamasi.
Komponen-komponen kelainan metabolisme ini dapat menimbulkan komplikasi berupa
penyakit arteri koroner (Coronary Artery Disease/CAD). Akhir dari penyakit
arteri koroner ini bisa berupa kematian dan bisa terjadi baik pada laki-laki
maupun perempuan.
Kata kunci: CAD, metabolik,
sindrom
Penulis: Tri Umiana Soleha, M.
Azzaky Bimandama
Kode Jurnal: jpkedokterandd160506
