PENGARUH SINDROM POLIKISTIK OVARIUM TERHADAP PENINGKATAN FAKTOR RISIKO INFERTILITAS
ABSTRACT: Sindrom Polikistik
Ovarium merupakan sekumpulan dari gejala yang dialami oleh perempuan usia
reproduktif yang dapat menyebabkan gangguan berupa infertilitas pada jangka
pendek dan gangguan metabolic seperti resistensi insulin dan menjadi faktor
resiko diabetes melitus tipe-2 dalam jangka panjang. Menurut Ivo Broses Duke
dalam American Journal of Obstetric and Gynecology menyebutkan bahwa sekitar
4-18 % perempuan usia reproduktif mengidap polikistk ovarium di seluruh dunia ,
sementara di Indonesia sendiri belum ada data yang pasti menyebutkan jumlah
penderita sindrom ini yang mungkin disebabkan system pencatatan dan pelaporan
yang kurang baik. Hal yang memicu penyakit ini adalah fakor genetik, obesitas dan
haid yang tidak teratur. Diagnosis dapat diitegakkan dengan menemukan gejala
seperti oligoovulasi, hiperandrogenemia, dan gambaran polikistik ovarium pada
pemeriksaan sonografi. Sindrom polikistik ovarium dapat meningkatkan faktor
resiko infertilitas , dimana infertilitas sendiri dapat diartikan sebagai suatu
keadaan pasangan yang tidak memiliki anak dalam kurun waktu 1 tahun dengan
akivitas seksual aktif yang regular dan tanpa menggunakan metode kontrasepsi
apapun. Keterkaitan antara sindrom polikistik ovarium dengan peningkatan faktor
resiko infertilitas terdapat pada gangguan siklus ovulasi yang terjadi pada
sindrom ini.
Kata kunci: infertilitas,
oligoovuasi, polikistik ovarium
Penulis: Fitria Saftarina,
Indrani Nur Winarno Putri
Kode Jurnal: jpkedokterandd160505
