Hubungan antara Pola Sidik Bibir dan Jenis Suku Melayu Riau

Abstract: Sidik bibir telah lama digunakan sebagai salah satu metode identifikasi individu.  Penelitian hubungan pola sidik bibir dengan jenis suku belum banyak diteliti, khususnya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mendapatkan hubungan pola sidik bibir antara galur murni suku Melayu Riau dan suku bukan Melayu Riau.Penelitian studi potong lintang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Riau antara bulan Juli sampai Agustus tahun 2015.  Sebanyak 160 mahasiswa memenuhi kriteria sampel penelitian dengan metode pengambilan sampel secara acak sederhana.  Kriteria eksklusi adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran yang mengalami kelainan anatomi pada bibirnya (labiochisis/ labiopalatochisis), pascatrauma, dan alergi terhadap lipstik. Metode Vahanwal-Nayak-Pagare digunakan untuk mencetak pola sidik bibir. Pola sidik bibir ditetapkan dengan menggunakan klasifikasi Suzuki dan Tsuchihashi pada kedelapan kuadran bibir.  Jenis suku terbanyak adalah suku bukan Melayu Riau 111 (69,4%) dibanding dengan galur murni suku Melayu Riau 49(30,6%). Uji statistik menunjukkan hubungan yang signifikan hanya pada kuadran 3 (p = 0,04).  Dapat disimpulkan bahwa pola sidik bibir dapat digunakan untuk metode alternatif identifikasi personal, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk membedakan galur murni suku Melayu Riau dengan bukan Melayu Riau pada populasi penelitian.
Kata kunci: Klasifikasi Suzuki dan Tsuchihashi, sidik bibir, suku melayu Riau
Penulis: Dedi Afandi, Melissa Mandatasari
Kode Jurnal: jpkedokterandd170344

Artikel Terkait :