Uji Diagnostik Pemeriksaan Kadar Transforming Growth Factor Beta 1 Cairan Pleura pada Pleuritis Tuberkulosis

Abstract: Sulitnya penegakan diagnosis pleuritis tuberkulosis (TB) disebabkan oleh gambaran klinis yang tidak spesifik dan rendahnya sensitivitas pemeriksaan bakteriologik, akibat cairan pleura yang bersifat pausibasiler.Transforming growth factor beta 1 (TGF-β1) mampu menekan respons imun seluler terhadap M. tuberculosis, berperan dalam aktivasi TB laten, kerusakan jaringan, dan fibrosis. Penelitian ini bertujuan mengetahui peranan pemeriksaankadarTGF-β1 cairan pleura dalam penegakan diagnosis pleuritis TB. Penelitian ini adalah uji diagnostik, pengambilan data secara potong lintang. Bahan pemeriksaan berupa cairan pleura yang disimpan dalam ultra low freezer dari pasien rawat inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan Rumah Sakit Paru Dr. H.A Rotinsulu Bandung periode Oktober 2014 ̶ Maret 2015. Total subjek penelitian 68, terdiri dari 17 pleuritis TB confirmed, 22 pleuritis TB probable, dan 29 pleuritis non TB.Kadar TGF-β1 cairan pleura pleuritis TB: 41,4 (10,4 ̶19.481) pg/mL. Pemeriksaan kadar TGF-β1 menunjukkan sensitivitas 66,7%, spesifisitas 65,5% pada nilai cut-off  >37 pg/mL. Sensitivitas pemeriksaan kadar  TGF-β1 lebih tinggi bila dibanding dengan pemeriksaan bakteriologik. Hasil negatif pada pemeriksaan bakteriologik dari subjek pleuritis TB probable, 77,3% di antaranya memberikan hasil positif pada pemeriksaan kadar TGF-β1.  Pemeriksaan ini dapat digunakan sebagai tambahan modalitas pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis pleuritis TB, terutama bila didapatkan hasil negatif pada pemeriksaan bakteriologik, namun kecurigaan pleuritis TB sangat kuat.
Kata kunci: Kadar TGF-β1, pemeriksaan bakteriologik, pleuritis TB
Penulis: Woro Hapsari Wahyuningrum, Agnes Rengga Indrati, Sylvia Rachmayati, Dewi Kartika Turbawaty
Kode Jurnal: jpkedokterandd170345

Artikel Terkait :