Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Tifoid pada Anak di RSUD Tugurejo Semarang
ABSTRAK: Insidensi kejadian
demam tifoid di Jawa Tengah pada tahun 2009 menempati urutan ketiga setelah
kejadian diare dan TBC. Kebanyakan kasus demam tifoid menyerang anak-anak,
dengan rentang usia tertinggi antara 3-19 tahun. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi
terjadinya demam tifoid antara lain usia,jenis kelamin, status gizi,
pendidikan, riwayat demam tifoid, urbanisasi, kepadatan penduduk, dan sumber
air minum dan standar hygiene industri pengolahan makanan yang masih rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian demam tifoid pada anak yang dirawat di RSUD Tugurejo Semarang.
Metode : Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross
sectional menggunakan variabel usia, status gizi, dan riwayat demam tifoid, dan
kejadian demam tifoid pada anak di RSUD Tugurejo Semarang. Data yang digunakan
adalah data sekunder berupa rekam medic pasien pada tahun 2014, sebanyak 121.
Analisis menggunakan uji Chi Square yang menguhubungkan antara variabel usia,
status gizi, dan riwayat demam tifoid, terhadap kejadian demam tifoid.
Hasil : Mayoritas pasien yang mengalami demam tifoid berada di rentang
usia 5-10 tahun (56,2%), status gizi baik (89,3%), diikuti riwayat demam
tifoid, sebelumnya (84,3%). Hasil analisi bivariat menunjukkan terdapat
hubungan yang signifikan variabel usia terhadap kejadian demam tifoid (OR=4,667
; P=0,001). Tidak terdapat hubungan signifikan variabel status gizi (OR= 0,796;
P=0,072) dan riwayat demam tifoid sebelumnya (OR=2,073; P=0,346) terhadap
kejadian demam tifoid.
Simpulan : Usia anak 5-10 tahun rentan terhadap kejadian demam tifoid.
Oleh karena itu perlu untuk memantau jenis makanan, perilaku makan, serta
kebersihan untuk mencegah timbulnya demam tifoid.
Kata kunci: demam tifoid,
usia, status gizi, riwayat demam tifoid
Penulis: Galuh Ramaningrum,
Hema Dewi Anggraheny, Tiara Perdana Putri
Kode Jurnal: jpkedokterandd160588
