ANTI-VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR SEBAGAI TATALAKSANA TERBARU NEOVASKULAR GLAUKOMA
ABSTRACT: Glaukoma neovaskular
merupakan suatu jenis glaukoma sekunder dimana mata mengalami neovaskularisasi
iris yang progresif, peningkatan tekanan intraokuler dan dapat menyebabkan
kebutaan. Glaukoma neovaskular memiliki hubungan yang erat dengan iskemia
retina. Glaukoma ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi distemik dan
kondisi okular lainnya. Etiologi yang paling umum ditemukan adalah
proliferative diabetic retinopathy (PDR) dan oklusi vena retina sentral. VEGF
berperan dalam proses neovaskularisasi iris dan sudut iridokornea yang terjadi
pada glaukoma neovaskular. Pemberian antibodi anti-VEGF kini telah menjadi
modalitas terapi yang banyak digunakan untuk manajemen penyakit ini. Anti-VEGF
dapat menyebabkan regresi pembuluh darah baru yang timbul pada iris dan sudut
iridokornea. Namun, pemberian injeksi anti-VEGF dilakukan secara intravitreus
memiliki risiko seperti perdarahan vitreus, katarak traumatik, ablasio retina,
dan peningkatan tekanan intraokular (sementara atau menetap). Selain itu,
anti-VEGF memiliki waktu paruh yang pendek sehingga dapat menyebabkan
reaktivasi proses neovakularisasi dalam waktu 4-10 minggu setelah injeksi.
Dengan demikian, terapi anti-VEGF sebaiknya dikombinasikan dengan modalitas
terapi glaukoma neovaskular yang telah ada seperti panretinal photocoagulation
(PRP) atau sebagai tambahan pada intervensi bedah karena dapat meningkatkan
keluaran setelah intervensi.
Kata kunci: Anti-Vascular
Endothelial Growth Factor, glaukoma neovaskular, injeksi intravitreus,
neovaskularisasi iris, VEGF
Penulis: Istighfariza Shaqina,
Rani Himayani
Kode Jurnal: jpkedokterandd170445
