KEMAMPUAN AKADEMIK PENDERITA ATTENTION DEFICIT – HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) PADA TINGKAT PERGURUAN TINGGI
ABSTRACT: Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah kondisi neurobiologikal yang dicirikan
dengan gejala dari kurangnya perhatian, hiperaktivitas, dan tindakan yang
impulsif. ADHD merupakan sindrom kronik yang secara negatif dapat mempengaruhi
kehidupan sehari-hari, termasuk kegiatan di rumah, hubungan interpersonal, dan
pembelajaran di sekolah. DSM-IV membagi ADHD kedalam 3 tipe, yaitu lalai
(inattentive), hiperaktif-impulsif, dan gabungan keduanya. Terdapat beberapa
faktor yang dipercaya merupakan etiologi dari ADHD, yaitu faktor biologi,
faktor psikologi, dan faktor genetik. Dari beberapa faktor tersebut, dipercaya
bahwa faktor genetik memberikan peran yang paling besar terhadap terjadinya
ADHD. Individu dengan ADHD cenderung berkinerja buruk selama di sekolah dan
sulit untuk mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
individu sebayanya. Namun, belakangan ini terdapat peningkatan jumlah individu
dengan ADHD yang menyelesaikan Sekolah Menegah Atas (SMA) dan melanjutkan ke
jenjang perguruan tinggi. Mereka dipercaya memiliki kemampuan kognitif, catatan
keberhasilan akademis yang baik, serta kemampuan kompensasi yang lebih adatif.
Walaupun begitu, individu dengan ADHD di tingkat perguruan tinggi mengakui
mengalami kesulitan dalam akademik dan fungsi sosial di lingkungan perguruan
tinggi. Fungsi psikologis, atensi, dan fungsi kognitif mempengaruhi sedikit
banyaknya prestasi akademik individu dengan ADHD. Gejala ADHD dan fungsi
kognitif yang buruk secara tidak langsung memprediksi kinerja sekolah dan
prestasi akademik yang buruk juga.
Kata kunci: ADHD, Kemampuan
Akademik, Kognitif, Mahasiswa, Perguruan tinggi
Penulis: Eva Aprilia, Dwita
Oktaria
Kode Jurnal: jpkedokterandd170444
