Anemia Sebagai Faktor Risiko Persalinan Prematur
ABSTRAK: Persalinan prematur
merupakan urutan kedua penyebab utama mortalitas neonatus. Salah satu faktor
yang menyebabkan persalinan premature
adalah anemia pada ibu hami. Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
(Hb) dalam darahnya kurang dari 11 gr%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh anemia pada ibu hamil terhadap kejadian persalinan
premature di RSUD Tugurejo Semarang periode Januari 2014-September 2015.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
desain cross sectional yang dianalisis dengan uji statistik dengan tingkat
kemaknaan 95% yang meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat
terhadap variabel anemia pada ibu hamil dengan kejadian persalinan premature.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 350 sampel rekam medis ibu hamil.
Hasil: Hasil analisis bivariat dari 350 sampel,pengaruh anemia pada ibu
hamil terhadap persalinan premature diperoleh bahwa ada sebanyak 110 (50,5%)
dari 160 ibu dengan anemia ringan mengalami persalinan premature, diantara ibu
dengan anemia sedang, 22 (10,1%) dari 44 mengalami persalinan premature.
Sedangkan ibu yang tidak mengalami anemia 86 (39,4%) dari 146 mengalami
persalinan premature. Hasilujistatistikdiperolehnilai p = 0,041 (<0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh anemia pada ibu hamil terhadap persalinan premature
di RSUD Tugurejo Semarang.Hasil analisis multivariat OR=1,670; p=0,022
(<0,05) menunjukan anemia ringan adalah variable paling berpengaruh terhadap
kejadian persalinan premature.
Simpulan: Ada pengaruh antara anemia ibu hamil terhadap kejadian
persalinan premature. Diantara kedua stadium anemia, anemia ringan adalah
faktor yang paling berpengaruh terhadap persalinan premature.
Kata kunci: Anemia ibu hamil,
Persalinan Premature
Penulis: M. Sudiat, Muhammad
Riza Setiawan, Inggit Azzahra
Kode Jurnal: jpkedokterandd160586
