STOK KARBON TEGAKAN HUTAN ALAM DIPTEROKARPA DI PT. SARPATIM, KALIMANTAN TENGAH
Abstrak: Terdapat dua alasan
mengapa hutan alam penting dalam skema perdagangan karbon : a). Peranan hutan
alam di dalam penyerapan CO2 dan pelepasan O2 ke atmosfer melalui proses
fotosintesis; b). Adanya kompensasi pendanaan dari perdagangan karbon akan
menjadi alternatif yang menarik untuk merubah basis pengelolaan hutan alam dari
kayu ke jasa lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi
tentang besarnya kapasitas tegakan hutan alam sebagai pengikat karbon pada
biomasa bagian atas (above ground biomass), biomasa bagian bawah (below ground
biomass) dan biomasa total. Lokasi penelitian di tegakan hutan alam IUPHHK-HA PT. Sarpatim,
Kabupaten Sampit, Provinsi Kalimantan Tengah.
Prosedur yang dilakukan dalam pengukuran biomasa ini menggunakan metode
destructive sampling pada tegakan yang ditebang. Destructive sampling dilakukan mulai dari tegakan berdiameter > 5 cm. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persamaan alometrik untuk biomasa di atas tanah, biomasa di
bawah tanah dan biomasa total masing-masing adalah : Y = 0,0112(DBH)2,6878 (R2 = 0,91); Y =
0,011(DBH)2,3251 (R2 = 0,88) dan Y = 0,0194(DBH)2,603 (R2 = 0,91). Tegakan
hutan alam dipterokarpa di PT. Sarpatim memiliki potensi kandungan biomasa
total dan kandungan karbon total masing-masing sebesar 506,65 ton/ha dan 253,33
tonC/ha. Serapan karbondioksida (CO2) total dan serapan CO2 rata-rata tegakan
hutan alam dipterokarpa di PT. Sarpatim masing-masing sebesar 928,86 tonCO2/ha
dan 20,64 ton CO2/pohon.
Kata Kunci: Stok karbon; hutan
alam dipterokarpa; biomasa
Penulis: Chairil Anwar
Siregar, I Wayan Susi Dharmawan
Kode Jurnal: jpkehutanandd110128