PENGUMPULAN BIJI DAN PERKECAMBAHANNYA SELAMA SATU PERIODE JATUHNYA BIJI DARI POHON INDUKNYA DAN PENUNDAAN PENGECAMBAHAN BIJI Aquilaria microcarpa Baill. DI PERSEMAIAN
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kualitas perkecambahan biji jenis
Aquilaria microcarpa Baill. berdasarkan periode jatuhnya biji. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 2 x 7.
Faktor pertama adalah media kecambah dengan
perlakuan media pasir tanpa endomikoriza (E0), media pasir dengan
endomikoriza (E1). Faktor kedua interval waktu pengumpulan biji dengan perlakuan P1 (pengumpulan biji hari ke-3), P2
(pengumpulan biji hari ke-5), P3 (pengumpulan biji hari ke-7), P4 (pengumpulan
biji hari ke-10), P5 (pengumpulan biji hari ke-13), P6 (pengumpulan biji hari
ke 17), dan P7 (pengumpulan biji hari ke-24); dan penundaan pengecambahan
biji menggunakan rancangan acak lengkap
dengan perlakuan PW0 (biji yang langsung dikecambahkan), PW1 (pengecambahan
biji tertunda 10 hari), PW2 (pengecambahan biji
tertunda 12 hari),
dan PW3 (pengecambahan biji
tertunda 17 hari). Pengumpulan biji dilaksanakan pada pohon
induk yang tumbuh
di Arboretum Sempaja, sedangkan
pengecambahan biji dilakukan di persemaian Balai Besar Penelitian Dipterokarpa.
Hasil yang diperoleh secara keseluruhan
rata-rata daya kecambah biji
jenis A.
microcarpa sebesar 74,76%. Perlakuan E0 menghasilkan rata-rata daya kecambah
75,55% sedangkan E1 73,79%, dan setelah diuji secara statistik tidak berbeda nyata. Perlakuan interval waktu
pengumpulan biji berbeda sangat nyata terhadap rata-rata daya kecambahnya.
Setelah diuji lebih lanjut perlakuan P6, P7, P5, dan P1 dengan rata-rata daya
kecambah berturut- turut 60,55%, 64,44%, 70%, dan 71,11%, tidak berbeda nyata.
Perlakuan ini menghasilkan biji yang bermutu kurang baik, karena biji-biji
tersebut rata-rata daya kecambahnya
lebih kecil dari rata-rata keseluruhan daya kecambah selama satu periode
jatuhnya biji dari pohon induknya yaitu 74,76%. Biji-biji yang berkualitas
lebih baik adalah biji yang rata-rata daya kecambahnya lebih besar dari 74,76
%, di antaranya biji-biji yang diperoleh dengan
perlakuan P4 dengan
rata-rata daya kecambah yang
dihasilkan sebesar 79,45%, P2 (87,78%), dan P3 (90%). Hasil
perlakuan penundaan pengecambahan biji dari perlakuan PW0, disusul PW1, PW2,
dan PW3 dicapai rata-rata daya kecambah berturut-turut 88,89%, 31,11%, 25,56%,
15,56%, dan setelah diuji dengan statistik menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan
PW0 dibandingkan dengan PW1, PW2, dan
PW3 berbeda sangat nyata tetapi
perlakuan antara PW1, PW2, dan PW3 tidak
berbeda nyata.
Kata Kunci: Perkecambahan;
pohon induk; Aquilaria microcarpa Baill
Penulis: Rayan
Kode Jurnal: jpkehutanandd090102

Artikel Terkait :
Jp Kehutanan dd 2009
- PENGARUH INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JARAK PAGAR DI PESEMAIAN
- DEGRADASI KEANEKARAGAMAN HAYATI TAMAN NASIONAL RAWA AOPA WATUMOHAI
- INOKULASI GANDA Glomus sp. DAN Pisolithus arrhizus MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT Eucalyptus pellita F. Muell
- PENGARUH UKURAN LUBANG TANAM DAN KOMPOS KOTORAN SAPI UNTUK PENANAMAN LAHAN KRITIS DI DAERAH SAVANA DI PULAU SUMBA
- PEMBIAKAN VEGETATIF STEK JENIS Koompassia excelsa (Becc.) Taub. SISTEM KOFFCO
- KESESUAIAN JENIS UNTUK PENGAYAAN HABITAT ORANGUTAN TERDEGRADASI DI DAERAH PENYANGGA CAGAR ALAM DOLOK SIBUAL- BUALI
- SISTEM PERKAWINAN BAKAU BANDUL (Rhizophora mucronata Lamk) BERDASARKAN ANALISIS ISOZIM
- HABITAT MACAN TUTUL JAWA (Panthera pardus melas Cuvier 1809) DI LANSKAP HUTAN PRODUKSI YANG TERFRAGMENTASI
- STRUKTUR DAN KOMPOSISI TEGAKAN SERTA KEANEKARAGAMANNYA DI HUTAN LINDUNG SUNGAI WAIN, BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR
- DINAMIKA KEANEKARAGAMAN JENIS POHON PADA HUTAN PRODUKSI BEKAS TEBANGAN DI KALIMANTAN TIMUR
- PENENTUAN UKURAN OPTIMAL PETAK UKUR PERMANEN UNTUK HUTAN TANAMAN JATI
- POTENSI BIOMASA KARBON HUTAN ALAM DAN HUTAN BEKAS TEBANGAN SETELAH 30 TAHUN DI HUTAN PENELITIAN MALINAU, KALIMANTAN TIMUR
- UJI TOKSISITAS DAN SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK TUMBUHAN SUMBER PAKAN ORANGUTAN TERHADAP LARVA
- KERAGAMAN KUPU-KUPU DI RESORT SELABINTANA TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO, JAWA BARAT
- MODEL TAPER BATANG TANAMAN Khaya anthoteca C.DC. DI HUTAN PENELITIAN PASIRHANTAP, SUKABUMI, JAWA BARAT
- POTENSI DAN RIAP DIAMETER JENIS Aquilaria malaccensis LAMK DI HUTAN ALAM PRODUKSI LABANAN, KABUPATEN BERAU, KALIMANTAN TIMUR
- Pengeluaran Limbah Penebangan Hutan Tanaman Industri dengan Sistem Pemikulan Manual (Penilaian Performansi Kualitatif)
- Evaluasi Pertumbuhan dan Keragaman Genetik Tanaman Palahlar Gunung (Dipterocarpus retusus blume.) dan Palahlar (Dipterocarpus hasseltii blume.) Berdasarkan Penanda RAPD
- Analisis Pemangku Kepentingan dalam Upaya Pemulihan Ekosistem Daerah Tangkapan Air Danau Toba
- Genetika Populasi dan Strategi Konservasi Badak Jawa
- Metode Estimasi Massa Karbon Pohon Jeunjing (Paraserianthes falcatariaL Nielsen) di Hutan Rakyat
- Struktur Benih dan Dormansi pada Benih Panggal Buaya (Zanthoxylum rhetsa(Roxb.) D.C.
- Erosi Tanah Akibat Operasi Pemanenan Hutan (Soil Erosion Caused by Forest Harvesting Operations)
- Keragaman Avifauna pada Lahan Bekas Tambang Emas PT Kelian Equatorial Mining, Kutai Barat Kalimantan Timur