PENGARUH UKURAN LUBANG TANAM DAN KOMPOS KOTORAN SAPI UNTUK PENANAMAN LAHAN KRITIS DI DAERAH SAVANA DI PULAU SUMBA
Abstrak: Rehabilitasi lahan
kritis dengan cara revegetasi di daerah savana Pulau Sumba, Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT) menghadapi permasalahan terutama tingkat pertumbuhan
tanaman yang masih rendah. Hal ini karena tanahnya marginal yaitu mempunyai
sifat kesuburan rendah, solum tipis (<20 cm), berbatu kapur, dan iklim
kering Untuk mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan perbaikan media tanam,
salah satu dengan manipulasi lubang tanam dan pemberian media tanam yang subur
dengan kompos kotoran sapi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi tentang besarnya pengaruh ukuran lubang tanam dan pemupukan kompos
kotoran sapi terhadap pertumbuhan Eucalyptus camaldulensis Dehnh dan kesambi
(Schleichera oleosa (Lour.) Merr) untuk penanaman lahan kritis di daerah savana
Pulau Sumba. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Berblok pola faktorial
dengan perlakuan ukuran lubang tanam yaitu 30 cm x 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm x 40 cm, 50 cm x 50 cm x 50 cm,
dan dosis kompos kotoran sapi 0, 1, 2, 3, 4 kg/pohon. Penelitian terdiri tiga
blok dan 25 ulangan yang dicobakan pada dua jenis tanaman yaitu E.
camaldulensis dan kesambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran lubang
tanam tidak nyata dalam meningkatkan pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter,
dan persen hidup tanaman E. camaldulensis dan kesambi. Pemanfaatan kompos kotoran sapi
sebagai media tanam sebanyak 1,75 kg/pohon paling baik dalam meningkatkan
pertumbuhan tinggi, pertumbuhan
diameter, dan persen hidup E.
camaldulensis masing- masing sebesar 31%, 30%, dan 42%. Perlakuan kompos
sebanyak 1,65 kg/pohon pada tanaman kesambi paling baik dalam meningkatkan
pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter, dan persen hidup masing- masing
sebesar 35%, 22%, dan 38%.
Kata Kunci: Eucalyptus
camaldulensis Dehnh; Schleichera oleosa (Lour.) Merr; ukuran lubang tanah;
kompos kotoran sapi
Penulis: I Komang Surata
Kode Jurnal: jpkehutanandd090098