PENGEMBANGAN TEKNIK PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN NILA TUNGGAL KELAMIN JANTAN
ABSTRAK: Ikan nila
(Oreochromis niloticus) jantan mempunyai laju pertumbuhan lebih cepat dibanding
betina (sexual dimorphism). Kondisi ini menyebabkan budidaya ikan nila
menggunakan populasi tunggal kelamin jantan lebih disarankan karena mempunyai
efektifitas dan efisiensi lebih baik dibanding menggunakan populasi campuran
jantan dan betina. Dalam rangka produksi masal benih ikan nila tunggal kelamin
jantan, beberapa metode dapat dilakukan antara lain melalui seleksi individu,
hibridisasi, pengalihan kelamin (sex reversal) dan penggunaan induk jantan
super (YY supermale). Dalam perkembangannya, teknik pengalihan kelamin menjadi teknik
produksi masal ikan nila tunggal kelamin jantan yang paling populer. Salah satu
bahan yang paling banyak digunakan dalam kegiatan pengalihan kelamin ikan nila
adalah hormon sintetis 17-รก methyl testosterone (MT). Keterbatasan penggunaan
hormon MT, terkait dengan isu lingkungan dan keamanan pangan, memaksa adanya
bahan-bahan alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan. Beberapa penelitian
tentang bahan alternatif pengganti hormon MT telah dilakukan antara lain
penggunaan bahanbahan farmasi seperti fadrozole dan imidazole. Kedua bahan ini
berfungsi sebagai aromataseinhibitor, yaitu bahan yang mampu menghambat sekresi
enzim aromatase. Enzim ini diduga bertanggung jawab terhadap sintesis estrogen
dari androgen pada fase diferensiasi kelamin. Selain bahan-bahan yang bersifat
kimiawi, juga dikembangkan bahan-bahan alternatif yang bersifat alami, antara
lain madu dan propolis yang berasal dari lebah. Pada tulisan ini, disampaikan
beberapa hasil penelitian yang terkait dengan bahan-bahanalternatif untuk sex
reversal pada ikan serta kegiatan-kegiatan yang terkait dengan eksplorasi
teknik produksi masal benih ikan nila yang dilakukan di Loka Riset Pemuliaan
dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar (LRPTBPAT), Sukamandi.
KATA KUNCI: ikan nila, tunggal
kelamin jantan, sex reversal, bahan alternative
Penulis: Didik Ariyanto
Kode Jurnal: jpperikanandd110346