KERAGAAN PERTUMBUHAN ABALON (Haliotis squamata) BENIH ASAL HATCHERI DAN ALAM YANG DIPELIHARA DI RAKIT TELUK LAIKANG, TAKALAR, SULAWESI SELATAN

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan pertumbuhan dan sintasan abalon dari benih asal hatcheri dan alam yang dipelihara di rakit. Benih abalon yang digunakan penelitian asal hatcheri dengan panjang cangkang 31,61±2,79 mm dan bobot tubuh 4,52±1,5 g, sedangkan benih alam dengan panjang cangkang 35,45±3,20 mm dan bobot tubuh 7,21±2,37 g. Sebagai wadah abalon digunakan keranjang yang digantung pada rakit bambu ukuran 8 m x 8 m, dengan kepadatan 225 ekor/wadah (10 gantungan). Abalon diberi pakan berupa rumput laut Gracillaria sp. asal tambak. Pengamatan pertumbuhan abalone dilakukan dengan mengukur berat dan panjang cangkang contoh abalon yang diambil dari masing-masing unit percobaan. Lamanya pengamatan pertumbuhan 175 hari. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa benih hatchery pertambahan panjang cangkang, berat tubuh dan sintasan lebih besar dibandingkan pada benih alam (P<0,05). Benih hatcheri memiliki petambahan panjang dan bobot terbaik masing-masing adalah 55±3%, dan 432±26%, berbeda dengan benih alam masing-masing adalah 44±3% dan 269±14%. Hasil analisis hubungan panjang dengan bobot, pertumbuhan abalon bersifat allometri positif, dengan nilai b 3,6068 pada abalon benih hatcheri dan b 3,3021 pada abalon benih alam.
KATA KUNCI: abalon, pertumbuhan, hubungan panjangdan bobot, sintasan
Penulis: Tatam Sutarmat, Ibnu Rusdi, dan Nyoman Adiasmara Giri
Kode Jurnal: jpperikanandd110345

Artikel Terkait :