PENGARUH BERBAGAI RASIO ENERGI PROTEIN PADA PAKAN ISO PROTEIN 30% TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus)
Abstract: Tujuan percobaan ini
adalah untuk menentukan rasio energi protein optimum yang menghasilkan
pertumbuhan maksimum benih ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Percobaan
menggunakan 5 (lima) pakan iso protein dengan rasio energi protein berbeda,
yaitu: 8,5; 9,0; 9,5; 10,0; dan 10,5 kkal DE/g protein. Benih patin berukuran
1,84±0,02 g ditebar secara acak ke dalam 15 akuarium (50 cm x 40 cm x 35 cm)
dengan kepadatan 20 ekor per akuarium. Benih ikan patin tersebut diberi pakan
uji dua kali sehari sekenyangnya (satiation) selama 40 hari. Hasil percobaan
menunjukkan bahwa kandungan protein tubuh tertinggi dihasilkan oleh pakan
dengan rasio energi protein 9,0 kkal DE/g protein, sedangkan lemak tubuh
terendah dicapai oleh perlakuan 8,5 kkal DE/g protein. Namun, protein karkas
adalah sama untuk perlakuan 8,5–9,5 kkal DE/g protein dan kandungan lemak
karkas terendah dicapai oleh 8,5 kkal DE/g protein. Konsumsi pakan, retensi
protein, dan pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh pakan dengan rasio energi
protein 9,0 kkal DE/g protein (P<0,05) dan konversi pakan tidak berbeda
nyata antar perlakuan (P>0,05). Oleh karena itu, kandungan optimum rasio
energi protein 9,0 kkal DE/g protein memberikan pertumbuhan tertinggi pada
benih ikan patin
Keywords: benih patin;
Pangasius hypophthalmus; rasio energi protein
Penulis: Mas Bayu Syamsunarno,
Ing Mokoginta, Dedi Jusadi
Kode Jurnal: jpperikanandd110253