KOMPOSISI JENIS, DISTRIBUSI, DAN KEPADATAN STOK IKAN EKOR TIKUS (MACROURIDAE) DI PERAIRAN LAUT DALAM ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA SAMUDERA HINDIA

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, komposisi jenis, penyebaran, dan kepadatan stok ikan ekor tikus (Macrouridae) di perairan laut dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia meliputi selatan Jawa dan barat Sumatera. Data yang dianalisis merupakan sebagian hasil survei yang dilakukan bulan Juni sampai dengan Agustus 2005 dengan menggunakan K. R. Baruna Jaya (1.219 GT). Estimasi kepadatan stok dilakukan dengan menggunakan metode sapuan dengan pengambilan contoh acak bertingkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ikan ekor tikus (Macrouridae) yang tertangkap terdiri atas 35 spesies, mewakili 11 genera. Komposisi hasil tangkapan didominansi oleh spesies Caelorinchus divergens dan Caelorinchus smithi, (19,2 sampai dengan 77,2%). Penyebaran laju tangkap secara horisontal, paling tinggi ditemukan di perairan selatan Jawa, sebaliknya semakin ke arah perairan barat Sumatera, cenderung rendah. Sedangkan secara vertikal, laju tangkap cenderung meningkat seiring dengan bertambah kedalaman. Laju tangkap paling tinggi pada umumnya berada pada kedalaman mulai dari 500 sampai dengan 1.200 m. Jumlah spesies yang tertangkap pada kedalaman lebih dangkal (200 sampai dengan 300 m) relatif sedikit, selanjutnya semakin bertambah kedalaman, jumlah spesies tersebut cenderung meningkat. Spesies yang memperlihatkan penyebaran paling luas terdiri atas Coryphaenoides sp.1 dan Macrouridae sp.1. Kelimpahan stok ikan ekor tikus (Macrouridae) tertinggi ditemukan pada kisaran kedalaman 800 sampai dengan 900 m dan terendah pada kedalaman 200 sampai dengan 300 m. Kepadatan stok di perairan sebelah selatan Jawa, berkisar antara 4 sampai dengan 1.221 kg km-2, rata-rata sekitar 336,53 kg km-2. Sedangkan di perairan barat Sumatera berkisar antara 0,85 sampai dengan 478,4 kg km-2, rata-rata sekitar 167,30 kg km-2.
Keywords: Macrouridae; komposisi jenis; distribusi; kepadatan stok; laut dalam; zona ekonomi eksklusif Indonesia Samudera Hindia
Penulis: Suprapto
Kode Jurnal: jpperikanandd080217

Artikel Terkait :