ANALISIS KOMPARATIF KELEMBAGAAN KAWASAN KONSERVASI INDONESIA DAN TIONGKOK MENGGUNAKAN INSTITUTIONAL DEVELOPMENT FRAMEWORK

Abstrak: Indonesia dan Tiongkok memiliki kesamaan sejarah pengelolaan kawasan konservasi yang panjang, namun ada perbedaan pada konsep pengelolaannya. Taman Nasional merupakan pengelolaan kawasan konservasi yang paling intensif dan optimal di Indonesia, yang dikelola dengan tujuan konservasi keanekaragaman hayati dan diselenggarakan dengan sistem zonasi. Pengelolaan dengan sistem zonasi juga ditemui dalam salah satu kawasan konservasi di Tiongkok, yakni nature reserve (cagar alam). Penelitian dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi tentang perkembangan kelembagaan dua kawasan konservasi pada kedua negara, yaitu Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) di Indonesia dan Cagar Alam Beijing-Songshan di Tiongkok. Penelitian dilakukan dengan menggunakan perangkat Institutional Development Framework (IDF) yang dikembangkan oleh Manullang (1999). Hasil penelitian menunjukkan kedua kawasan konservasi telah sama-sama mencapai tahap pengelolaan dewasa dengan nilai indeks IDF sebesar 2,30 untuk TNGM dan CA Songshan 2,94. Angka tersebut menunjukkan secara keseluruhan perkembangan kelembagaan CA Songshan lebih baik dari TNGM, namun demikian analisis tiap komponen menunjukkan keduanya menghadapi permasalahan yang sama yakni, masih kurangnya perhatian dan dukungan dari pemerintah pusat, minimnya pendanaan dan kapasitas teknis serta konflik kepent ingan dengan stakeholder lokal
Kata Kunci: Kawasan konservasi; Taman Nasional Gunung Merapi; Cagar Alam Songshan; IDF
Penulis: Arif Sulfiantono, M. Taufik Tri Hermawan, Maluyi
Kode Jurnal: jpkehutanandd150318

Artikel Terkait :