Implementasi Markerless Augmented Reality Sebagai Media Informasi Koleksi Museum Berbasis Android (Studi Kasus : Museum Kalimantan Barat)
Abstract: Augmented
Reality (AR) merupakan
teknologi yang mampu menggabungkan objek maya dalam dua dimensi (2D)
atau tiga dimensi (3D) ke dalam sebuah lingkungan nyata secara real time. Salah
satu implementasi AR di bidang media informasi yaitu pemanfaatan AR dalam
museum. Apabila museum dieksplorasi
secara lebih mendalam, informasi tentang koleksi yang dipamerkan dalam museum
dapat disampaikan secara lengkap. Namun, selama ini pengunjung Museum Kalimantan
Barat hanya memperoleh informasi melalui tulisan atau penjelasan yang diperoleh
di sekitar objek, misalnya dari papan
informasi, pemandu museum, buku dan selebaran (brosur). Dari permasalahan yang ada maka dibangunlah
dalam penelitian ini sebuah aplikasi
yang dapat mengimplementasikan teknologi
Augmented Reality berbasis
Android guna memberikan informasi yang lebih kepada pengunjung museum terhadap
objek koleksi museum yang dipamerkan pada Museum Kalimantan Barat. Metodologi penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini terbagi menjadi studi literatur, analisa kebutuhan, pengumpulan
data, pemodelan/perancangan sistem,
pembuatan aplikasi, implementasi dan pengujian, analisa hasil pengujian, dan
penarikan kesimpulan. Aplikasi AR yang diujicobakan dalam penelitian ini yaitu
AR Museum berbasis Android yang dibangun
menggunakan software Unity3D dan library Vuforia SDK. Cara kerja aplikasi ini, pengguna hanya perlu
mengarahkan kamera yang ada pada perangkat mobile berbasis Android ke objek
penanda markerless, kemudian secara otomatis menampilkan informasi berupa gambar dan teks atau video
dari objek koleksi museum berupa koleksi
uang kertas kuno rupiah dan koleksi miniatur bangunan Istana/Keraton yang terdeteksi. Pengujian dilakukan dengan
melakukan studi aplikasi dan studi pengguna. Pengunjung Museum Kalimantan Barat
diminta untuk menggunakan aplikasi AR yang disediakan dilanjutkan dengan
mengisi kuesioner. Untuk pengujian pengguna melalui kuesioner yang dibagikan
kemudian diinterpretasikan dalam Skala Likert
didapatkan hasil, dengan 30 orang responden didapat nilai sebesar 77,9
masuk dalam kategori Sangat Baik. Dapat disimpulkan dari pengujian ini bahwa
Aplikasi Markerless Augmented
Reality ini sangat layak untuk
diimplementasikan pada Museum Kalimantan Barat guna memberikan kemudahan untuk
mendapatkan informasi lebih dari objek koleksi museum.
Penulis: Heru Vitono
Kode Jurnal: jptinformatikadd160382