ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAKAN SOAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEGI DAN PERSEGIPANJANG BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO PLUS PADA KELAS VII
Abstract: Sekarang ini
kegiatan belajar mengajar selalu mengalami perubahan, hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas serta keberhasilan dalam bidang pendidikan.
Persegipanjang dan persegi merupakan bagian dari geometri, manfaat belajar
geometri antara lain dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah,
penalaran dan memudahkan dalam mempelajari berbagai topik matematika. Selain
itu geometri merupakan ilmu yang tidak hanya berhubungan dengan matematika
saja, akan tetapi pembelajaran geometri juga mendukung untuk mempelajari
berbagai cabang ilmu pengetahuan yang lain. Namun kenyataan di lapangan
menunjukan geometri merupakan momok bagi siswa, banyak siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajar geometri karena di dalamnya terdapat banyak konsep dan
prinsip yang dipelajari. Maka hal ini perlu adanya suatu evaluasi pembelajaran.
Sebagai langkah awal melakukan evaluasi, guru dapat melihat dan
menelusuri kesulitan yang dialami siswa dalam memahami materi tersebut.
Penelusuran dapat dilakukan melalui pengamatan selama pembelajaran berlangsung,
atau melihat kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal-soal. Taksonomi
Solo plus adalah salah satu alat yang mudah untuk mengetahui, menyusun dan
menentukan tingkat kesulitan siswa dalam memecahkan masalah. Taksonomi SOLO
Plus mengelompokkan tingkat kemampuan siswa pada 7 level berbeda, yaitu
prastruktural, unistruktural, multistruktural, semirelasional, Relasional,
abstrack dan extended abstract.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif. Karena untuk
mendiskripsikan letak kesalahan, penyebab kesalahan dan jenis kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan persegi dan persegipanjang
berdasarkan taksonomi Solo plus. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas
7E DR SOETOMO SURABAYA. Tes tahap pertama menghasilkan 4 subjek penelitian.
Selanjutnya 4 subjek tadi akan mengikuti tes tahap kedua. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa level taksonomi Solo Plus subjek menunjukan dua level yaitu
multistuktural dan semirasional di mana level semirasional lebih dominan.
Sedangkan letak kesalahan meliputi (1) kesalahan dalam menuliskan apa yang
diketahui (2) kesalahan dalam menuliskan apa yang ditanya (3) kesalahan dalam
menuliskan jawaban akhir yang benar. Namun yang paling dominan adalah kesalahan
dalam menuliskan jawaban akhir dengan benar. Faktor penyebab kesalahan meliputi
(1) konsep (2) prinsip (3) operasi. Sedangkan jenis kesalahan subjek adalah
jenis kesalahan sistematis.
Penulis: DANANG LIPIANTO
Kode Jurnal: jpmatematikadd131049