ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN GEOMETRI SISWA SMP KOTA TERNATE BERDASARKAN TAHAPAN VAN HIELE
Abstrak: Penelitian ini
bersifat deskriptif, memberikan gambaran tentang pemahaman geometri siswa SMP
di kota Ternate. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman
geometri siswa SMP di kota Ternate terhadap konsep geometri yang diajarkan dan
untuk mengetahui kemampuan pemahaman geometri siswa SMP di kota Ternate sesuai
dengan tingkatan pemahaman geometri berdasarkan tahapan dari van Hiele.
Bertujuan untuk mengetahui pemahaman geometri siswa SMP di kota Ternate
terhadap konsep geometri yang diajarkan dan untuk megetahui kemampuan pemahaman
geometri siswa SMP di kota Ternate sesuai dengan tingkatan pemahaman geometri
berdasarkan tahapan dari van Hiele. Subyek penelitian adalah siswa SMPN 1, SMPN
2, SMPN 6 dan SMPN 7 Ternate yang berjumlah 97 responden. Data dikumpulkan dari
hasil observasi mengenai kemampuan pemahaman geometri berupa soal tes dan hasil
wawancara terhadap siswa, analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data. Pada saat wawancara, peneliti
sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diberikan, bila jawaban yang
diberikan setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan
melanjutkan pertanyaan lagi, sampai diperoleh data yang dianggap kredibel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 97 siswa yang menjadi subyek penelitian
terdapat 48 siswa atau 49,48% yang
memperoleh kualifikasi gagal, yaitu siswa yang memiliki skor dibawah atau sama
dengan 60 (≥ 60), . 42 siswa atau 43,29% yang memperoleh kualifikasi kurang,
yaitu siswa yang memiliki skor antara 61 sampai 70. Hanya 7 siswa atau 7,44%
yang memperoleh kualifikasi cukup, yaitu siswa yang memperoleh skor antara 71
sampai 80. Kemampuan pemahaman berdasarkan tahapan van Hiele adalah pada
tahapan visualisasi yaitu tahapan dimana siswa hanya mampu membedakan
bentuk-bentuk geometri, mendefenisikan dan dapat menentukan unsur-unsurnya
saja, pada tahapan ini seluruh siswa termasuk kedalamnya, yaitu sebanyak 97
atau 100% siswa. Tahapan analisis yaitu tahapan dimana siswa mampu menganalisis
komponen bangun-bangun, serta menemukan sifat/aturannya, pada tahapan terdapat
60 atau 61,86% siswa yang termasuk kedalamnya. Tahapan pengurutan terdapat 11
atau 11,34% siswa yang termasuk kedalamnya. Tahapan deduksi, tidak terdapat
siswa yang termasuk kedalamnya. Tahapan rigor terdapat 3 atau 3,09% siswa
termasuk kedalamnya.
Penulis: Siti Zaenab Nursyam
Kode Jurnal: jpmatematikadd120412