KINERJA BALAI BESAR POM YOGYAKARTA DALAM PENGAWASAN PRODUK OBAT DAN MAKANAN YANG MENGANDUNG ZAT BERBAHAYA
Abstrak: Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui kinerja Balai Besar POM Yogyakarta dalam pengawasan
produk obat dan makanan yang mengandung zat berbahaya dan faktor-faktor yang
menghambat.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian
ini yaitu Kepala Seksi Pemeriksaan, Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan
Informasi Konsumen, Kepala Seksi Penyidikan, Staf Seksi Layanan Informasi
Konsumen, dan empat orang yang mengakses ULPK (Unit Layanan Pengaduan
Konsumen). Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan
data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan teknik analisis interaktif. Pengujian keabsahan data menggunakan
teknik triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Balai Besar POM Yogyakarta
dalam pengawasan produk obat dan makanan yang mengandung zat berbahaya sudah
baik namun belum maksimal dilihat dari indikator yang ada yakni produktivitas,
responsivitas dan responsibilitas. (1) Produktivitas Balai Besar POM Yogyakarta
belum maksimal dalam pengawasan produk obat dan makanan yang mengandung zat
berbahaya. (2) Responsivitas Balai Besar POM Yogyakarta sudah cukup baik dalam
menampung, merespon, dan menindaklanjuti berbagai pertanyaan dan pengaduan dari
masyarakat terkait dengan masalah produk obat dan makanan yang mengandung zat
berbahaya. (3) Responsibilitas Balai Besar POM Yogyakarta sudah cukup baik
dalam rangka pelaksanaan kegiatan/program terkait pengawasan produk obat dan
makanan yang mengandung zat berbahaya. Hambatan internal yang dihadapi oleh
Balai Besar POM Yogyakarta dalam melakukan pengawasan terhadap produk obat dan
makanan yang mengandung zat berbahaya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
yaitu sumber daya manusia tidak sebanding dengan cakupan pengawasan sarana
produksi dan distribusi serta kompetensi dan kualitas pegawai Balai Besar POM
Yogyakarta belum merata. Sedangkan hambatan eksternal yang dihadapi yaitu masih
rendahnya pelaku usaha untuk memenuhi ketentuan persyaratan cara produksi yang
baik serta rendahnya sangsi hukum kepada pelanggar hukum tindak pidana bidang
obat dan makanan.
Penulis: RIAN YUSUF
Kode Jurnal: jpadministrasinegaradd141625