IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
ABSTRACT: Dalam konsep
pendidikan, keluarga merupakan lemabaga atau pranata pendidikan pertama dan
utama yang diterima seorang anak. Oleh karena itu, orang tua berperan dalam
memberikan pendidikan dan pengetahuan yang berguna bagi anaknya, tugasnya tidak
saja mengembangkan watak dan kepribadian anak dalam hubungan dengan kebudayaan
dan masyarakatnya, tetapi juga harus membimbing, mengembangkan dan membentuk
“manusia yang diharapkan” secara berkelanjutan sesuai dengan fungsi-fungsi yang
melekat pada institusi keluarga.
Peroses pendidikan sepanjang hayat dalam lembaga keluarga menitikberatkan
pada dua aspek yaitu; pertama, aspek motivasi yang mendorong anggota keluarga
untuk memperoleh pengalaman hidupnya secara optimal. Oleh karena itu, proses
komunikasi dan interaksi social yang
diperankan oleh semua anggota keluarga inti dan kerabat menjadi semakin
penting. Kedua, aspek belajar yang mendorong angota keluarga untuk terus
belajar secara wajar sesuai minat dan kebutuhan belajarnya melalui asas saling
asah, saling asih, dan saling asuh diantara semua anggota keluarga secara
berkelanjutan sehingga terbentuk masyarakat belajar (learning society).
Implementasi pendidikan sepanjang hayat dalam lembaga keluarga dapat
dilakukan melalui dua proses yaitu; petama, proses sosialisasi yang membantu
anak menemukan tempatnya dalam kehidupan social secara mantap sepanjang
hayatnya. Kedua, proses pola asuh yang dilakukan orang tua dalam menyiapkan
perilaku anak bagi masa depannya.
Penulis: Asep Saepudin
Kode Jurnal: jppendidikandd090181