SERBUK KULIT PISANG TANDUK (Musa)”horn” IJUK ENAU DAN SERBUK SABUT KELAPA SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM BERAT Cd (II) DAN PENJERNIH AIR
ABSTRAK: Kadmium Cd(II)
merupakan salah satu logam berat berbahaya yang mencemari lingkungan khususnya
di perairan. Bioadsorben merupakan salah satu cara pengolahan limbah cair logam
berat. Bioadsorben yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit pisang
tanduk (Musa)”horn”, sabut kelapa dan ijuk enau untuk dapat mengadsorpsi logam
berat kadmium.Kulit pisang tanduk
(Musa)”horn” mengandung senyawa pektin sedangkan sabut kelapa dan Ijuk
mengandung selulosa dan lignin untuk mengikat unsur logam. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimal kulit pisang tanduk
(Musa)”horn”, sabut kelapa dan ijuk enau dalam mengadsorpsi logam berat Cd(II)
dalam limbah cair buatan. Penelitian ini diawali dengan analisa kualitatif dan
kuantitatif. Serbuk kulit pisang tanduk sebanyak 1 gram dimasukkan ke dalam 200
mL limbah Cd(II) 5 ppm buatan dengan koagulasi dan flokulasi pada 120 Rpm, 20
Rpm dan 0 Rpm selama 24 jam. Kemudian dilanjutkan penyaringan pada kolom berisi
serbuk sabut kelapa dan ijuk enau. Sampel diukur kandungan logam Cd(II) dengan
menggunakan alat Spektofotometer Serapan Atom (SSA). Dari hasil penelitian
didapat Persentase (%) maksimum kemampuan adsorpsi kulit pisang tanduk (Musa
Horn) terhadap logam berat Cd (II) pada limbah cair buatan sebesar 61,63 %
dengan ukuran partikel (-60+80) mesh, dan Penurunan kadar Cd(II) pada limbah
buatan dengan serbuk kulit pisang tanduk dan penyaringan oleh serbuk sabut
kelapa dan ijuk dengan kondisi optimal
perbandingan konsentrasi sabut kelapa dan enau ijuk sebesar 2:1 menghasilkan
persentase penurunan konsentrasi kadmium Cd(II) sebesar 97,32% dan nilai
kekeruhan sebesar 6,54.
Penulis: Anggi Suprabawati,
Dewi Dewanti Dwiko
Kode Jurnal: jpfarmasidd160232