PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR PROTEIN TEMPE KEDELAI YANG DISIMPAN SELAMA 7 HARI DI LEMARI PENDINGIN DENGAN METODE KJELDAHL
Abstrak: Tempe merupakan
makanan yang terbuat dari biji kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses
melalui fermentasi. Sampel diambil langsung dari produsen tempe kedelai. Sampel
tempe kedelai yang digunakan adalah tempe kedelai kemasan plastik. Prosedur
penelitian pada tempe kedelai dilakukan dua cara yaitu tahap pertama dilakukan
uji kualitatif protein dengan menggunakan uji biuret dan tahap kedua penentuan
kadar protein pada tempe kedelai yang disimpan di lemari pendingin selama 7
hari secara kuantitatif dengan
menggunakan metode Kjeldahl. Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh dari
pengujian pada sampel tempe kedelai yang disimpan selama 7 hari di lemari
pendingin dengan metode Kjeldahl diperoleh kadar rata-rata protein dari hari ke
- 0 sampai dengan hari ke-7 yaitu hari ke-0 17,3% ± 4,534, hari ke-1 15,2% ±
3,583, hari ke-2 14,4% ± 2,477, hari ke-3 12,1% ± 1,629, hari ke-4 10,9% ±
7,098, hari ke-5 7,2% ± 1,725, hari ke-6 6,4% ± 1,398, hari ke-7 4,8% ± 0,8351
dan kadar protein pada tempe kedelai mengalami penurunan sebanyak 12,5% selama
penyimpanan 7 hari di lemari pendingin. Dari hasil perhitungan dengan analisa
korelasi diperoleh koefesien korelasi (r2) sebesar 0,9832. Ini berarti kadar
protein tempe kedelai (y) dipengaruhi oleh lama penyimpanan (x) setelah
perlakuan sampel yang disimpan selama 7 hari dilemari pendingin.
Penulis: Annisa Primadiamanti,
Gusti Ayu Ray Saputri
Kode Jurnal: jpfarmasidd160234