KESENIAN BANTENGAN MOJOKERTO KAJIAN MAKNA SIMBOLIK DAN NILAI MORAL

ABSTRAK: Seni Tradisional Bantengan adalah seni pertunjukan budaya tradisi yang menggabungkan unsur  sendra  tari,  kanuragan,  musik,  dan  syair/mantra  yang  sangat  kental  dengan  nuansa  magis. Pertunjukan  akan  semakin  menarik  apabila  telah  masuk  tahap  trans,  dimana  pemain  Bantengan mengalami  kesurupan  arwah  leluhur  Banteng  (Dhanyangan).  Seni  tradisional  Bantengan Mojokerto  mengadopsi  gerakan  pencak  silat.  Penelitian  ini    menjawab  rumusan  masalah  tentang makna  simbolik  dan  nilai  moral,  serta  peran  masyarakat  Mojokerto  dalam  melestarikan  kesenian Bantengan.  Penelitian  ini  menggunakan  metode  purposive  sampling  atau  pengambilan  sampel yang sesuai dengan  masalah  yang akan diteliti, kemudian dilanjutkan dengan  metode pendekatan grounded  research  dan  pengamatan  secara  langsung.  Hasil  penelitian  ini  menyimpulkan  bahwa Bantengan memiliki makna simbolik  sebagai penggambaran perlawanan penduduk pribumi yang diwujudkan  dalam  banteng,  terhadap  penjajah  yang  diwujudkan  dalam  bentuk  macanan.  Seni bantengan  juga  mengandung  nilai  moral  bahwa kesenian  ini  bersifat komunal, artinya  melibatkan banyak  orang  didalam  setiap  pertunjukannya.  Kebudayaan    ini  membentuk  perilaku  masyarakat yang  menggelutinya  untuk  selalu  hidup  dalam  keguyuban,  kekeluargaan,  gotong  royong,  dan kesederhanaan.
Key Word: Kesenian Bantengan.Makna Simbolik dan Nilai Moral
Penulis: Ruri Darma Desprianto
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd130207

Artikel Terkait :