Hubungan antara Subjective Well-Being dengan Semangat Kerja pada Pegawai Negeri Sipil Tingkat Kecamatan di Surabaya

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara subjective well-being dengan semangat kerja pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) tingkat kecamatan di Surabaya. Semangat kerja merupakan kondisi mental afektif yang memiliki tiga dimensi, yaitu afektif, masa depan atau tujuan, dan interpersonal (Hardy, 2009). Beberapa kasus yang terjadi pada PNS, mengindikasikan adanya permasalahan terhadap subjective well-being yang berhubungan juga dengan semangat kerjanya. Penelitian ini menggunakan teori dan alat ukur yang dikembangkan oleh Diener (1984) untuk mengukur variabel subjective well-being yang terdiri dari Positive Affect Negative Affect Scale (PANAS) dan Satisfaction with Life Scale (SWLS). Pada se-mangat kerja, penulis menggunakan teori dan alat ukur yang dikembangkan oleh Hardy (2009). Alat ukur berupa kuisioner likert yang dibagikan kepada 215 subyek yaitu PNS di kecamatan-kecamatan Surabaya. Pada penelitian ini didapatkan bahwa nilai relibilitas (r) semangat kerja adalah 0,805. Sedangkan pada subjective well-being, skala PANAS memiliki nilai r 0,858 dan SWLS memiliki nilai r 0,661. Teknik analisis statistik non-parametrik menggunakan spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi SWLS dengan semangat kerja adalah 0,248 (sig. 0,000), sedangkan  nilai  koefisien korelasi PANAS dengan semangat kerja 0,320 (sig 0,000). Dapat disimpulkan dari hasilnya signifikansi yaitu p<0,05 yang artinya terdapat hubungan positif antara subjective well-being dan semangat kerja pada Pegawai Negeri Sipil Tingkat Kecamatan di Surabaya.
Kata kunci: Subjective well-being; Semangat kerja; Pegawai negeri sipil; Tingkat kecamatan di Surabaya
Penulis: Lola Imawati, Sami’an
Kode Jurnal: jppiodd150016

Artikel Terkait :