FENOMENA GOA LANGSE SEBAGAI TEMPAT RITUAL
Abstrak: Penelitian ini
mengkaji tentang fenomena Goa Langse sebagai tempat ritual. Goa Langse yang
letaknya tidak jauh
dari pantai parangtritis
ini di jadikan
tempat ritual, dan masyarakat percaya dengan tempat ini sebagai tempat
ritual. Tempat ini sering digunakan masyarakat
untuk melakukan ritual
keagamaan. Hal ini
yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti fenomena Goa Langse
tersebut, mengapa masyarakat percaya dengan Goa Langse sebagai tempat ritual.Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian
ini dilakukan di Goa
Langse, di Desa
Giricahyo Kecamatan Purwosari
Kabupaten Gunung Kidul. Subjek
penelitian ini adalah
masyarakat sekitar, juru
kunci, dan para wisatawan yang
melakukan ritual di Goa Langse. Metode pengumpulan data dalam penelitian
menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi penelitian, validitas data
dalam penelitian ini menggunakan triangulasi, pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah menggunakan
purposive sampling dan
snowball sampling, dan analisis data yang digunakan adalah analisis data
kualitatif menurut Milles dan Huberman
yaitu: pengumpulan data,
reduksi data, penyajian
dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat percaya dengan melakukan
ritual di goa langse. Hal ini dapat peneliti katakan karena pelaku ritual yang
datang ke Goa Langse itu
mayoritas melakukan ritual.
Para pelaku ritual
yang datang ke Goa Langse ini berkisar 100 orang dalam
setiap bulan yang datang ke Goa Langseuntuk
melakukan ritual. Para
pelaku ritual percaya
bahwa Goa Langse
sebagai tempat melakukan ritual. Para pelaku ritual membawakan sesajen
untuk meminta zin kepada mahkluk
gaib ketika ingin
melakukan ritual, supaya
diberikan keselamatan selama pelaku
ritual melakukan ritual
di dalam Goa
Langse. Para pelaku ritual
melakukan ritual di Goa Langse ini selama 1 hari, 3 hari, bahkan ada yang 7
hari dengan cara
yang berbeda. Masyarakat
percaya pada malam
Selasa Pahing, Rabu Pon, Jumat Kliwon, dan pada hari lainnya. Beramal
spiritual dalam 40 puluh hari itu sangat baik, 40 hari dapat disingkat dengan 3
hari saja. Dalam kalender jawa ada disematkan angka setiap hari dan pasaran
yang disebut dengan neptu, yang jika
dijumlahkan neptu hari
dan pasaran berjumlah
40. Dengan jumlah neptu
hari dan pasaran
yang jika dijumlah
menjadi 40 itu
bisa disingkat dengan melakukan
ritual selama 3 hari berturut-turut.
Penulis: Albes, Indah Sri
Pinasti, M.Si
Kode Jurnal: jpsosiologidd150327