PENGARUH SUHU REAKSI DAN JUMLAH KATALIS PADA PEMBUATAN BIODIESEL DARI LIMBAH LEMAK SAPI DENGAN MENGGUNAKAN KATALIS HETEROGEN CaO DARI KULIT TELUR AYAM
Abstrak: Biodiesel merupakan
bahan bakar alternatif
untuk mesin diesel
yang terdiri dari
alkil monoester dari minyak tumbuhan atau lemak hewan. Limbah
lemak sapi adalah bahan baku non pangan dengan biaya produksi rendah
dan ketersediaannya sangat
besar dalam produksi
ternak. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk
memanfaatkan limbah lemak
sapi dalam pembuatan
biodiesel dengan menggunakan katalis oksida padat yang berasal
dari kulit telur. Kulit telur dikalsinasi dengan suhu 900oC dan waktu 2 jam,
untuk mengubah kalsium menjadi katalis CaO aktif. Minyak lemak sapi mengandung
kadar asam lemak bebas yang tinggi yaitu
1,86%. Kadar asam lemak bebas dalam minyak dapat dikurangi dengan proses esterifikasi
menggunakan katalis asam.
Produk dari tahap
esterifikasi ini dilanjutkan
dengan tahap
transesterifikasi untuk memproduksi
biodiesel. Proses transesterifikasi mereaksikan
minyak dan metanol untuk
menghasilkan metil ester
dan gliserol. Metil
ester yang dihasilkan
pada lapisan atas dipisahkan dari
gliserol dan kemudian
dicuci. Pengaruh dari
berbagai variabel proses
seperti jumlah katalis dan
suhu diamati dalam
percobaan ini. Sifat-sifat
biodiesel seperti kadar
metil ester, densitas, viskositas, dan
titik nyala dievaluasi
dan dibandingkan dengan
Standar Nasional Indonesia
(SNI). Di bawah kondisi terbaik,
yield maksimum dari biodiesel lemak sapi adalah 82,43% yang didapat dengan menggunakan perbandingan
mol metanol / lemak sapiadalah 9:1 pada
suhu 55oC dengan
waktu reaksi 1,5 jam dan katalis
CaO 3 (b/b)%. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa lemak sapi
cocok digunakan sebagai bahan baku berbiaya murah untuk memproduksi biodiesel.
Penulis: Wendi, Valentinoh
Cuaca, Taslim
Kode Jurnal: jpkimiadd150193